Rabu 2013-11-06 14:40:15
PAPUAN, Jayapura—Â Kepolisian Resort Kota Jayapura menurunkan 200 personil aparat kepolisian untuk mengamankan aksi GEMPAR di Kampus Uncen, Jayapura, Papua, siang tadi, Rabu (6/11/2013).
Menurut Kapolresta Jayapura, AKBP Alfred Papare, S.Ik, aparat yang di turunkan bertugas untuk mengawasi aksi pemalangan kampus yang dilakukan mahasiswa dan rakyat Papua.
"Kami turunkan 200 personil dari kepolisian maupun Brimob. Ini untuk mengamankan aksi mahasiswa,," kata Papare kepada wartawan di tempat aksi.
Papare melanjutkan, aksi yang dilakukan mahasiswa merupakan aksi lanjutan dari aksi tanggal 4 November lalu, dimana saat pertemuan dengan mahasiswa gubernur mengatakan Otsus Plus itu konsep dari Uncen.
"Maka itu sengaja mahasiswa palang dari tadi pagi untuk minta penjelasan dan meminta para dosen yang sedang merumuskan RUU Otsus Plus agar dibatalkan," kata Papare.
"Karena aksi ini berlanjut hingga sore, maka saya sudah komunikasi dengan Purek III, Frederik Sokoy, lalu kami sepakati untuk bubarkan pada jam 4 sore,†jelasnya.
Namun, lanjut Papare, Purek III minta agar dia yang koordinasi dengan mahasiswa, karena itu aparat menunggu hingga jam 4 sore, namun lewat jam 4 juga tidak ada tanda-tanda, dan kami menunggu lagi hingga jam 6 sore.
"Jika lewat dari jama 6 sore, dan adik-adik mahasiswa masih palang berarti kami akan bubarkan secara paksa tanpa kompromi dengan Purek III lagi, karena jika mengacu pada aturan UU aksi apa pun harus berakhir pada jam 6 sore,†kata Kapolresta asal Serui ini.
Dari pantauan suarapapua.com, sekitar pukul 17.30 Waktu Papua, mahasiswa yang melakukan pemalangan kampus membubarkan diri dengan tenang.
Dan sekitar pukul 18.30 malam aparat meninggalkan perumnas III, Waena. Terlihat Kapolresta, Wakapolresta, Kapolsekta Abe, dan Wakapolsekta Abe turut hadir bersama untuk mengawasi aksi mahasiswa GEMPAR hari ini.
 ARNOLD BELAU