Selasa 2015-08-18 09:56:00
JAYAPURA, SUARAPAPUA.com — Menteri Perhubungan, Ignasius Jonan menegaskan, maskapai Trigana Air telah berjanji untuk membayar santunan bagi seluruh keluarga korban pesawat Trigana Air, yang jatuh sejak 16 Agustus 2015, di Oksibil, Papua.
“Saya sudah ketemu pihak Trigana kemarin malam, mereka akan urus dan bayarkan seluruh santunan bagi keluarga korban yang mengalami kecelakaan,” kata Jonan kepada wartawan di Bandara Udara Sentani, Jayapura, Papua, Selasa (18/8/2015).
Menurut Jonan, keluarga yang betul-betul korban akan diberikan santunan, walaupun tidak ada dalam manifest, apalagi kalau meninggal dunia.
“Memang harus begitu, kalau tidak kita bisa tuntut Trigana,” kata Jonan.
Terkait beberapa kelalaian Trigana Air, Jonan menegaskan tim Kementerian Perhubungan akan segera melakukan penyelidikan menyeluruh dalam waktu dekat.
“Kami akan segera melakukan pemeriksaan terhadap Trigana Air. Saya datang kesini untuk mengkoordinasikan kegiatan kecelakan ini, tetapi saya dengar di bandara Sentani banyak pintu masuk, ini harus dibereskan,” tegasnya.
Menurut Jonan, tidak boleh ada maskapai yang memiliki pintu khusus ke Apron, namun harus melalui pintu utama.
“Mulai hari ini saya sudah perintahkan semua pintu masuk ditutup, harus melalui pintu utama. Jangan ada maskapai yang punya pintu sendiri-sendiri,” kata Jonan.
Terkait hak ulayat bandara Sentani yang belum dibayarkan kepada masyarakat sekitar, Jonan berharap hal itu bisa segera dicarikan solusi agar ketertiban Bandara bisa ditingkatkan.
“Hak ulayat bagi masyarakat harus dibayarkan segera, agar bandara lebih ketat dan bisa dikontrol oleh Kementerian Perhubungan,” tegas mantan Direktur PT. Kereta Api Indonesia ini.
Sebelumnya, Marsekal Madya TNI Felicianus Henry Bambang Soelistyo menegaskan, tim gabungan Badan SAR Nasional telah menemukan lokasi pesawat Trigana Air yang hilang kontak sejak 16 Agustus 2015, dan 54 penumpang telah ditemukan seluruhnya.
OKTOVIANUS POGAU