ArsipPeringati Yubelium Pertama, SMK Negeri 3 Jayapura Gelar Ibadah Syukuran

Peringati Yubelium Pertama, SMK Negeri 3 Jayapura Gelar Ibadah Syukuran

Minggu 2013-03-17 10:53:30

PAPUAN, Jayapura — Para alumni, siswa, dan guru Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 3 Jayapura, sore kemarin, Sabtu (16/3/2013) menggelar ibadah syukuran, memperingati Yubelium pertama atau 50 tahun berdirinya SMK Negeri 3 Jayapura, di Kota Jayapura, Papua.

Kepala Sekolah SMK Negeri 3 Jayapura, Melkias Mawena S.T, MM, dalam sambutan memberikan apresiasi atas usaha dan kerja keras ikatan alumni  yang membentuk kepanitian kecil sehingga dapat menyelenggarakan acara ibadah syukuran yang dihadiri oleh para alumni, guru dan siswa.

Mawane juga menyatakan kebanggaanya, sebab banyak siswa lulusan SMK Negeri 3 Jayapura yang telah sukses dan berkarir dikancah daerah, maupun dikancah nasional.

 

Dijelaskan, cikal bakal berdirinya SMK Negeri 3 Jayapura pertama kali berasal dari sekolah yang didirikan Belanda sejak tahun 1961, dan dilakukan penyerahan ke Indonesia sejak tahun 1963.

“Kami hitung Yubelium sekolah kita mulai dari tanggal 16 Maret 1963 sampai saat ini 16 Maret 2013, jadi genap sudah berusia 50 tahun,” ujar Mawane.

Awalnya, SMK Negeri 3 Jayapura disebut dengan Sekolah Tekhnik Mesin (STM), dan dilakukan perubahan nama ke SMK sejak tahun 1990, sebab telah ditambah beberapa jurusan diluar bidang mesin.

“Pertama kali berdirinya sekolah ini ada tiga jurusan, yakni, jurusan Teknik, Mesin, dan Listrik, kemudian dalam perkembangan saat ini sudah menjadi 10 jurusan,” ucapnya.

Dijelaskan, saat ini SMK Negeri 3 Jayapura memiliki 1.600 siswa, dan 440 siswa akan mengikuti Ujian Nasional dalam beberapa bulan kedepan.

“Saya minta dukungan doa dari semua pihak agar anak-anak kita yang mengikuti Ujian Nasional bisa lulus 100% sesuai harapan kita semua,” kata Mawane dalam sambutannya.

Mawane juga berharap, kedepannya SMK Negeri 3 Jayapura bisa terus mencetak generasi muda yang siap pakai dan siap kerja, sebab Papua masih membutuhkan banyak tenaga terdidik.

Sementara itu, Ketua Ikatan Alumni SMK Negeri 3 Jayapura, Irfan dalam sambutannya mengakut bangga karena para alumni bisa kumpul bersama-sama dan merayakan Yubelium pertama dengan para siswa disekolah yang telah mendidik dan mencetak mereka menjadi manusia.

“Saya berharap, teman-teman alumni dari sekolah ini bisa memberikan kontribusi pemikiran dan tenaga agar kedepannya sekolah ini bisa semakin maju dan berkembang,” katanya.

Dikatakan, dari sekian banyak alumni yang telah lulus dari SMK Negeri 3, ada yang berhasil dan menjadi pemimpin, dan ada pula yang berhasil dan telah ikut mengubah kemajuan sekolah ini.

Dalam acara tersebut, turut diputar video singkat moment-moment penting sejak didirikannya SMK Negeri 3 Jayapura di tahun 1963 hingga 2013, dan disaksikan dengan penuh antusias oleh para undangan dan hadirin.

Para alumni yang hadir antara lain berasal dari Merauke, Manokwari, dan Biak, juga beberapa alumni yang telah sukses dan menjadi pimpinan di beberapa instansi pemerintahan maupun swasta di Jayapura, dan diluar Papua.

Salah satu alumni SMK Negeri 3 Jayapura, Fredy, merasa cukup kecewa karena kurangnya keterlibatan beberapa alumni, walau telah mendapat undangan dari panitia sejak beberapa bulan sebelum acara diselenggarakan.

“Kami beberapa alumni saja yang bekerja, dan puji syukur acara bisa berjalan dengan baik, kami merasa sangat puas dan bangga walau banyak alumni yang tidak hadir,” katanya kepada suarapapua.com, usai menghadiri acara tersebut.

Acara peringati Yubelium pertama SMK Negeri 3 Jayapura, digelar di Aula SMK Negeri 3, dan ditutup dengan ramah tamah, serta pergelaran acara dance dan persembahan tarian dari para siswa-siswa.

OKTOVIANUS POGAU

Terkini

Populer Minggu Ini:

Hari Konsumen Nasional 2024, Pertamina PNR Papua Maluku Tebar Promo Istimewa...

0
“Kami coba terus untuk mengedukasi masyarakat, termasuk para konsumen setia SPBU agar mengenal Pertamina, salah satunya dengan menggunakan aplikasi MyPertamina sebagai alat pembayaran non tunai dalam setiap transaksi BBM,” jelas Edi Mangun.

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.