Kamis 2015-03-05 19:23:30
WAMENA, SUARAPAPUA.com — Pasca tergelincirnya Pesawat ATR jenis Deraya dengan nomor lambung PK DGB di Landasan Pacu Wamena, Rabu (4/3/2015), Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) gelar investigasi di Bandara Wamena, Kamis (5/3/2015) hari ini.
Investigasi ini dilakukan tim yang terkodinir dari 3 orang dari Deraya Pusat, 3 orang dari KNKT dan 2 orang dari Kementerian Perhubungan.
Â
"Kami ke Wamena hanyak untuk mengumpulkan data penyebab terjadinya kecelakaan pesawat Deraya itu," ungkap Captain Chaerudin, salah satu investigator KNKT kepada di Bandara Wamena, Kamis (5/3/2015) siang tadi,Â
Â
“Kami hanya mengumpulkan data dan dari hasilnya akan dibawah ke Jakarta untuk diteliti penyebab kecelakaan,†kata Chaerudin.
Â
Chaerudin mengatakan, pengumpulan datanya meliputi interview dengan petugas Air Traffic Control (ATC) yang menghandel waktu kejadian, kumpulkan situasi cuaca, profile pilot, jam terbangnya berapa, terbang dari mana, pengalaman terbang di Papua sudah berapa lama serta melihat kondisi kerusakan pesawat yang akan dianalisa di Jakarta.
Â
“Kondisi pilot dan copilot saya belum cek, hanya kami memang memberi chek list ke Deraya untuk diisi nama kapten, profile pilot dan copilot,†ujar Chaerudin.
Â
Pihaknya dalam hal ini KNKT tidak bisa memastikan kapan hasil investigasi akan diumumkan, karena KNKT tidak punya filosofi noblim atau tidak menyalahkan siapa-siapa hanya mengungkap kenapa bias terjadi kecelakaan sehingga di esok hari kemudian tidak terjadi hal yang sama.
Â
“Untuk hasil investigasi kami akan berikan ke pemilik pesawat, pabrik pesawat, pabrik mesin, pabrik propeller, termasuk yang sewa kita kasih. Minimal ada 6 stage yang kita berikan laporan,†ungkapnya.
Â
Untuk kondisi pesawat sendiri, kata Chaerudin, menyerahkan dan titipkan ke Deraya di mana pihak asuransi yang akan mengukur bisa atau tidaknya pesawat kembali di renovasi, ataukah sudah tidak layak lagi digunakan.
Â
“Untuk transkrip pilot kami belum baca. Tetapi yang pasti blok box kami bawah ke Jakarta untuk di analisis,†jelasnya.
Â
Sementara itu, Plh. Kantor Unit Penyelenggara Bandar Udara Kelas I Wamena, Ferdinan Halatu mengatakan, setibanya di Wamena sekitar pukul 06.00 WPB, pihak KNKT langsung melakukan investigasi dan selesai setengah hari.
“Pemeriksaan selesai pukul 11.00 baru evakuasi pesawat dilakukan mulai pukul 11.05 hingga 12.30. Sementara waktu tersisa kita buka Bandara, karena kita melihat kondisi Wamena arus transportasi satu-satunya melalui udara, sebab jika kita tutup satu hari maka akan menyulitkan pengguna jasa transportasi,†kata Ferdinan.
Â
Ferdinan juga mengatakan, semenjak bandara dibuka pukul 13.00 WPB dan hanya Pesawat Ekspress dan MAF yang melakukan penerbangan ke Jayapura, sementara pesawat lainya belum terbang.
Â
“Tetapi besok akan normal kembali aktifitas bandara, sementara Runway sendiri tidak ada masalah.†ungkapnya.
Â
Editor: Mikael Kudiai
Â
ELISA SEKENYAP