Minggu 2015-11-15 08:06:03
WAMENA, SUARAPAPUA.com — Anggota Multi Stakeholder Forum (MSF) dari Distrik Hubikiak, Hubikosi, dan Musatfak di Kabupaten Jayawijaya, Papua, yang dibentuk melalui Kinerja-USAID, menggelar pertemuan, siang tadi, guna berdiskusi soal pelayanan publik.
Taufik Rahman, Kepala Bidang Daerah Bawahan Bappeda Kabupaten Jayawijaya, ketika membuka pertemuan tersebut mengatakan, dirinya bersyukur karena dalam kesibukan sehari-hari yang padat bisa luangkan waktu kumpul untuk berdiskusi mengenai hal-hal layanan publik di daerah ini.
“Kami masih bisa kumpul dan berdiskusi karena kami peduli, terutama hal-hal yang berkaitan dengan layanan di kesehatan.”
“Keberadaan MSF di tiga distrik ini bisa menjadi sebuah contoh dan menjadi masukan bagi Pemerintah Daerah untuk membangun bersama,” kata Taufik, ketika membuka pertemuan tersebut mewakili Pemerintah Jayawijaya.
Dia juga mengharapkan, supaya rekan-rekan di Kinerja-Usaid untuk terus melakukan pendampingan terhadap MSF di setiap distrik yang sudah ada, supaya terus termotivasi memberikan advokasi terhadap pemangku layanan.
Ia berharap, dengan pertemuan ini ada hal penting terkait kesehatan yang bisa menjadi masukan bagi Pemerintah Daerah Jayawijaya.
Selain itu, kata Taufik, kepada anggota MSF, untuk tidak pesimis dan tawar hati karena hanya sedikit yang terlibat di MSF, terutama dalam diskusi ini.
“Semua ini menjadi semangat untuk maju walaupun kami sedikit. Kecil dan sedikit jika kerja dengan keiklasan bisa dapat bermanfaat bagi banyak masyarakat di daerah ini,” imbuhnya.
Sementara itu, Triasningsi, fasilitor dalam pertemuan itu yang juga selaku narasumber dari Kinerja-Usaid mengatakan, MSF penting di setiap distrik, terutama untuk perbaikan layanan publik di daerah ini.
“Pertemuan ini kita mau menyegarkan sedikit yang sudah berjalan, jadi yang sudah pernah ikut mungkin bisa mengikuti saja.”
“Kita sekarang bicara mengenai kondisi di Jayawijaya, yakni tiga distrik yang menjadi intervensi Kinerja-Usaid,” ujar Triasningsi.
Ia menambahkan, pertemuan itu penting untuk melihat kembali pelayanan publik yang selama ini berjalan tidak sesuai.
“Jika ada hal tidak sesuai bisa sampaikan sekarang, mumpung ada pihak pemerintah dan DPRD di sini untuk bisa menjadi masukan bagi mereka,” katanya.
Hal berbeda disampaikan salah satu peserta dari distrik Musatfak, katanya, MSF ini sudah dibentuk lama, tetapi pihaknya belum mengetahui tugas dan tanggungjawabnya, sehingga berharap supaya dilakukan tindaklanjut dan pertemuan rutin.
“MSF sudah lama dibentuk, tapi belum pernah ada tindak lanjut, jadi harus ada tindak lanjut kedepan. Saya anggota lama, tetapi untuk kerja di lapangan kami anggota MSF itu kurang pertemuan.”
“Sebenarnya kita punya tugas, tetapi belum pernah dilakukan dan saya juga kurang paham dari tujuan MSF,” ungkap peserta tersebut.
Untuk diketahui, selain peserta dari masing-masing MSF di Jayawijaya, ada pula hadir tokoh gereja dan tokoh lembaga masyarakat di Jayawijaya.
Editor: Oktovianus Pogau
ELISA SEKENYAP