ArsipPesawat Jarang Terbang ke Enarotali, Penumpang Terlantar

Pesawat Jarang Terbang ke Enarotali, Penumpang Terlantar

Jumat 2014-08-15 21:12:15

PAPUAN, Paniai — Kurangnya jadwal penerbangan pesawat ke Enarotali, Kabupaten Paniai, Papua, calon penumpang terlantar. Salah satu yang menjadi korban adalah Naomi, salah satu calon penumpang yang hendak berangkat, Jumat (15/8/2014) siang.

Naomi mengatakan, dirinya sudah menunggu pesawat mulai dari hari Senin lalu, namun belum mendapatkan tiket untuk berangkat ke Timika.

 

"Sudah lima hari ini saya tunggu, tetapi sampai sekarang belum juga dapat tiket," ucapnya dengan kecewa.

 

Ia mengatakan, calon penumpang yang berangkat semuanya tujuan Timika. Pesawat satu-satunya sarana transportasi ke Timika, berbeda dengan tujuan Nabire yang sudah ada akses jalan daratnya.

 

"Seharusnya, pesawat itu terbang ke Timika lebih banyak karena tidak ada jalan darat, berbeda dengan daerah lain yang sudah ada jalan daratnya," tutur Naomi dengan muka kesal.

 

Kekecewaan sama diungkapkan beberapa calon penumpang tujuan Timika.

 

Diharapkan, terbatasnya rute penerbangan Timika-Paniai dan sebaliknya mesti segera diatasi agar tidak ada lagi penumpang menumpuk seperti saat ini.

 

Sementara itu, salah satu petugas bandara Enarotali, Nus Tekege membenarkan jika jadwal penerbagan Timika-Paniai tidak tentu dengan berbagai alasan.

 

"Hari ini memang tidak ada fligt. Tapi kalau besok, kami kurang tau ada atau tidak," ujar Nus.

 

Pantauan media ini di Bandara Enarotali, beberapa calon penumpang yang sebelumnya sudah booking tiket tujuan Timika marah-marah sama petugas. Mereka menarik kembali uang tiketnya karena bosan menunggu selama berhari-hari.

 

MIKHA GOBAY

Terkini

Populer Minggu Ini:

ULMWP Himbau Rakyat Papua Peringati 1 Mei Dengan Aksi Serentak

0
“ULMWP sebagai wadah koordinatif gerakan rakyat, siap bertanggung jawab penuh atas semua rangkaian aksi yang dilakukan dalam bentuk apa pun di hadapkan kolonialisme Indonesia dan dunia Internasional.”

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.