HRM Melaporkan Terjadi Pengungsian Internal di Paniai

0
217

JAYAPURA, SUARAPAPUA.com—Human Rights Monitor dalam laporannya pada April 2-24 menyatakan Sejauh setidaknya 76.919 orang asli Papua masih menjadi pengungsi internal akibat konflik bersenjata. Namun demikian, sekitar dua ribu hingga tiga ribu orang pengungsi internal di Maybrat, Provinsi Papua Barat Daya dilaporkan telah kembali ke kampong halaman mereka.

Pengungsi internal dari Maybrat yang telah kembali ke kampung halaman mereka dilaporkan hidup di bawah penjagaan ketat aparat keamanan, dan akses terhadap layanan pemerintah di daerah tersebut masih terbatas.

Sementara, pengungsian internal terbaru telah terjadi di Kabupaten Paniai, Provinsi Papua Tengah sejak pembunuhan sejak Dandramil Aradide di Kabupaten Paniai pada 11 April 2024 menjadi korban penembakan anggota TPNPB dari wilayah tersebut.

Sejauh ini belum ada data pengungsi terbaru dari tentang kondisi yang dihadapi oleh pengungsi internal di Kabupaten Pegunungan Bintang, Intan Jaya, Nduga, dan Puncak dalam enam bulan terakhir.

Daerah-daerah ini masih sangat terisolasi dari liputan media dan pelaporan hak asasi manusia, karena kehadiran pasukan keamanan dan bentrokan yang sedang berlangsung antara mereka dan Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB).

ads
Baca Juga:  Perusahaan HTI PT Merauke RJ di Boven Digoel Diduga Melakukan Tindakan Melawan Hukum

Informasi yang terisolasi dari sumber-sumber lokal menunjukkan situasi yang serupa dengan yang terjadi di Distrik Suru-Suru, Kabupaten Yahukimo, di mana desa-desa tetap ditinggalkan. Fasilitas kesehatan dan pendidikan telah hancur dan tidak berfungsi.

Menurut Human Rights Monitor, pemerintah terus mengabaikan krisis pengungsi di Papua Barat, membiarkan para pengungsi berjuang sendiri tanpa akses kemanusiaan, baik dari organisasi nasional maupun internasional.

Kabupaten Paniai
Seperti di Kabupaten Paniai, menurut informasi dari para pembela hak asasi manusia di Paniai, sekitar 2.600 orang dari enam kampung di distrik Agadide dan Ekadide, Kabupaten Paniai, Provinsi Papua Tengah meninggalkan rumah mereka setelah pembunuhan seorang anggota TNI di Kampung Komopa, Distrik Agadide, oleh anggota Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) pada 11 April 2024.

Mereka meninggalkan rumah mereka karena takut akan adanya razia keamanan sebagai tanggapan atas pembunuhan tersebut. Sumber-sumber lokal melaporkan adanya mobilisasi personil aparat keamanan dan pengangkutan peralatan militer ke Paniai pada tanggal 16 April 2024.

Baca Juga:  Freeport Setor Rp3,35 Triliun Bagian Daerah atas Keuntungan Bersih 2023

Pengungsian internal baru-baru ini dilaporkan dari desa Komopai, Iyobada, Tegougi, Pasir Putih, Keneugi, dan Iteuwo. Para pengungsi mencari perlindungan di kota Madi dan Enarotali. Beberapa pengungsi dilaporkan pergi ke kabupaten tetangga yakni, Dogiyai, Deiyai, dan Nabire.

Sejauh ini belum ada konfirmasi dari pihak pemerintah dan aparat kepolisian setempat.

Tabel data pengungsi internal (Sumber: HRM)

Kabupaten/Distrik

Jumlah Pengungsi Internal

Mengungsi Sejak

Info tambahan

Nduga 56,981[1] 4 Dec. 18 Pengungsi internal berasal dari 11 distrik di Nduga; lebih dari 615 pengungsi dilaporkan meninggal dunia per Januari 2022
Puncak 2,724[2] 27 Apr. 21 Setidaknya 16 pengungsi internal dilaporkan meninggal dunia selama pengungsian
Intan Jaya 5,859[3] 26 Oct. 21 Setidaknya 126 pengungsi internal menghadapi masalah kesehatan, dan 11 pengungsi dilaporkan meninggal dunia
Maybrat 3.387[4] 2 Sep. 21 Pengungsi internal berasal dari 5 distrik; 138 pengungsi internal dilaporkan meninggal dunia, dan Pemerintah Daerah setempat dilaporkan telah memfasilitasi pemulangan pengungsi sejak November 2022
Pegunungan Bintang (Kiwirok Distrik) 2,252[5] 10 Oct. 21 Sekitar 200 pengungsi mengungsi internal ke PNG, 74 pengungsi dilaporkan meninggal dunia, dan puluhan pengungsi menderita sakit
Pegunungan Bintang (Serambakon Distrik) 91[6] 18 Sep. 23 Sepuluh orang sakit, dua wanita hamil, 47 anak-anak di antara para pengungsi
Yahukimo (Suru-Suru Distrik) 1,971[7] 20 Nov. 21 Pengungsi dari 13 desa mencari perlindungan di 15 kamp sementara, 16 wanita melahirkan tanpa bantuan medis, dan 13 pengungsi dilaporkan meninggal dunia.
Yahukimo (Dekai Distrik) 554 [8] 21 Aug. 23 13 orang sakit; satu orang meninggal dunia, dan dua orang perempuan dibunuh
Fakfak (Kramongmongga Distrik 500[9] 16 Aug. 23 N/A
Paniai (Distrik Agadide & Ekadide) 2,600[10] 12Apr. 24 Pengungsian internal dilaporkan dari desa Komopai, Iyobada, Tegougi, Pasir Putih, Keneugi, dan Iteuwo
T O T A L 76.919
Baca Juga:  Koalisi: Selidiki Penyiksaan Terhadap OAP dan Seret Pelakunya ke Pengadilan
Artikel sebelumnyaKadis PUPR Sorsel Diduga Terlibat Politik Praktis, Obaja: Harus Dinonaktifkan
Artikel berikutnyaPemkab Yahukimo dan PGGJ Diminta Perhatikan Keamanan Warga Sipil