ArsipSepak Indonesia Keluar dari MSG, Vanuatu Dorong Keanggotaan Penuh ULMWP

Sepak Indonesia Keluar dari MSG, Vanuatu Dorong Keanggotaan Penuh ULMWP

Rabu 2016-04-19 22:09:25

JAYAPURA, SUARAPAPUA.com — Dewan Menteri Vanuatu telah sepakati dan menginstruksikan Pemerintah Vanuatu untuk mengusulkan bahwa United Liberation Movement for West Papua (ULMWP) diberikan keanggotaan penuh di Melanesian Spearhead Group (MSG). Mereka juga sepakat untuk mendiskualifikasikan Indonesia sebagai anggota MSG.

Seperti dilaporkan Radio New Zealand, (19/04/2016), pertemuan para pemimpin MSG akan dimulai pada tanggal 6 Mei 2016 di Port Vila, Vanuatu. Pada pertemuan ini, Vanuatu menyatakan akan mendorong Indonesia untuk tidak menjadi anggota asosiasi dari MSG.

 

Pada pertemuan nanti, Pemerintah Vanuatu telah diinstrusikan oleh Dewan Menteri Vanuatu untuk mendorong West Papua atau ULMWP sebagai anggota penuh di MSG. 

 

Sementara itu, pemerintah Indonesia melalui Menteri Koordinator bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Luhut Binsar Pandjaitan mengklaim mendapat dukungan dari Fiji dan Papua New Guinea (PNG) agar Indonesia menjadi anggota penuh MSG.

 

Salah satu anggota Tim Kerja ULMWP, Victor Yeimo membenarkan informasi itu. “Iya benar. ULMWP sedang mengajukan aplikasi keanggotaan penuh. Rakyat West Papua melalui demonstrasi di berbagai daerah telah menolak Indonesia dan meminta ULMWP sebagai anggota penuh MSG,” katanya kepada suarapapua.com pagi ini (20/4/2016) di Jayapura, Papua.

 

Tahun lalu, melalui pertemuan para pemimpin MSG di Solomon Islands, ULMWP telah diterima menjadi anggota peninjau, sementara Indonesia diterima sebagai anggota asosiasi. Sejak saat itu Jakarta telah meningkatkan diplomasi ke negara-negara anggota MSG. Sementara ULMWP yang didukung rakyat West Papua terus menuntut keanggotaan penuh.

 

 

LEA TABUNI

Terkini

Populer Minggu Ini:

Kasus Laka Belum Ditangani, Jalan Trans Wamena-Tiom Kembali Dipalang

0
"Setelah ada jawaban dari pemerintah Lanny Jaya dan Jayawijaya barulah kami akan buka palang. Sesuai permintaan keluarga korban, babi 105 ekor dan uang empat miliar," ujar Kunilek.

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.