ArsipBank Papua Gelar Edukasi Literasi Keuangan Indonesia

Bank Papua Gelar Edukasi Literasi Keuangan Indonesia

Kamis 2014-09-04 16:08:00

PAPUAN, Jayapura — Bertempat di Mall Saga, Abepura, Papua, Kamis (04/09/2014) siang tadi, Bank Papua menggelar edukasi literasi keuangan Indonesia, yang menghadirkan beberapa stakeholder di Kota Jayapura.

Direktur Utama Bank Papua, Jhon Kafiar, dalam sambutan tertulisnya mengatakan, uang adalah hal yang sangat dekat dengan masyarakat dan sangat sulit dipisahkan dari kehidupan masyarakat yang sudah mengenalnya.

 

"Pada dasarnya, masyarakat sudah mengetahui bagaimana menggunakan uang, namun belum bijak dalam menggunakannya," kata Kafiar.

 

Menurut Jhon, saat ini perlu dilakukan edukasi untuk mengetahui bagaimana melihat uang dengan bijak, bagaimana menyikapi kebutuhan hidup untuk menjadi lebih baik. Menyikapi uang untuk menjadi berguna bagi masa depan dan hari tua.

 

"Tujuan dari gerakan edukasi literasi keuangan adalah memberikan pemahaman kepada masyarakat untuk mengerti dan menggunakan lembaga sebagi mitra dalam menyikapi uang dengan baik," katanya..

 

Lanjut Kafiar, “Gerakan edukasi keuangan tahun 2014 merupakan program dari otoritas jasa keuangan untuk mengedukasi masyarakat Indonesia mengenal lembaga keuangan dan menggunakan lembaga keuangan.”

 

“Kegiatan edukasi literasi keuangan Indonesia ini berlangsung di 14 kota di Indonesia. Dan merupakan satu kebanggaan bagi bank Papua untuk memberikan edukasi kepada masyarakat Papua tentang literasi keuangan, khususnya bagi rekan-rekan mahasiswa dan mahasiswa di Kota Jayapura,” ujarnya.

 

Dalam acara ini, dihadiri oleh tim pengajar dan perwakilan mahasiswa dari beberapa kampus yang ada di Kota Jayapura, diantaranya: kampus Universitas Cenderawasih, Universitas Sains dan Teknologi Jayapura, Universitas Yapis Papua, Universitas Ottow Geisler dan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Port Numbay.

 

ARNOLD BELAU

Terkini

Populer Minggu Ini:

Rencana Pemindahan Makam Ondofolo Dortheys Hiyo Eluay, Melanggar Hukum Pidana dan...

0
Tindakan memindahkan makam Bapak Ondofolo Dortheys Hiyo Eluay adalah tindakan penyalahgunaan kewenangan dan jelas-jelas akan berdampak pada terjadinya dugaan tindak pidana serta pelanggaran hak masyarakat adat serta HAM yang melindungi status Ondofolo sebagai simbol pemerintahan adat masyarakat adat Buyaka Sentani.

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.