ArsipPenyesuaian Harga BBM di Wamena Tunggu Instruksi Gubernur Papua

Penyesuaian Harga BBM di Wamena Tunggu Instruksi Gubernur Papua

Kamis 2015-01-29 17:15:15

WAMENA, SUARAPAPUA.com — Harga Bahan Bakar Minyak (BBM) sudah diturunkan, namun di Kabupaten Jayawijaya, Wamena, Papua, harga BBM belum juga diturunkan oleh para pihak terkait, dengan alasan menunggu Instruksi Gubernur Papua.

Sekertaris Daerah (Sekda) Jayawijaya, Yohanis Walilo, menegaskan, hingga akhir bulan Januari 2015 ini, Pemerintah Daerah (Pemda) Jayawijaya belum menerima instruksi Gubernur Papua.

 

“Sekarang di masyarakat masih menggunakan harga kenaikan BBM lalu, tetapi ketika ada instruksi secara resmi, maka kami juga akan buat instruksi Bupati untuk menyesuaikan harga, supaya tidak menimbulkan pro dan kontra harga di kalangan masyarakat,” kata Walilo, kepada wartawan di Kantor Bupati Jayawijaya, Kamis (28/1/2015).

Namun begitu, lanjut Walilo, pemantauan harga masih terus dilakukan, jika sudah ada instruksi Gubernur, maka pemerintah daerah akan mengkaji kembali harga BBM, termasuk biaya angkutan di dalam kota maupun keluar kota.

Sementara itu, Sekretaris Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi Jayawijaya, Karel Tehupuring mengaku, pihaknya telah melakukan monitoring harga dan lebih intensif lagi sejalan dengan petunjuk dari provinsi dan terlebih dari kementerian perdagangan soal penurunan harga, bahwa dilakukan segera operasi gudang-gudang.

“Artinya, tidak boleh lagi ada penimbunan bahan-bahan pokok yang memberikan indikasi kepada kenaikan harga atau harga yang tetap bertahan sebelum adanya penurunan harga BBM,” ujar Karel.

 

Editor: Oktovianus Pogau

ELISA SEKENYAP

Terkini

Populer Minggu Ini:

Diduga Dana Desa Digunakan Lobi Investasi Migas, Lembaga Adat Moi Dinilai...

0
"Tim lobi investasi migas dibentuk secara sepihak dalam pertemuan itu dan tidak melibatkan seluruh elemen masyarakat adat di wilayah adat Klabra. Dan permintaan bantuan dana tidak berdasarkan kesepakatan masyarakat dalam musyawarah bersama di setiap kampung. Maka, patut diduga bahwa dana tersebut digunakan untuk melobi pihak perusahaan," tutur Herman Yable.

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.