Rabu 2015-01-14 22:45:30
JAYAPURA, SUARAPAPUA.com — Mahasiswa asal Kabupaten Intan Jaya, Papua, minta pemerintah setempat segera menyalurkan bantuan studi yang dinilainya tidak transparan.
"Kami tuntut hak, bantuan studi tidak jelas, karena sampai hari ini belum diberikan," ujar Benny Magay, salah satu mahasiswa Intan Jaya, saat menggelar jumpa pers di Prima Garden Abepura, Jayapura, Rabu (14/1/2015).
Â
Menurut dia, banyak kendala yang dihadapi oleh mahasiswa dalam proses perkuliahan.
Â
"Masalah yang saat ini sedang dihadapi oleh mahasiswa Intan Jaya di kota studi Jayapura dan seluruh Indonesia adalah bantuan studi yang masih tersendat di instansi terkait," tutur Magay didampingi teman-temannya.
Â
Dikatakan, pada semester terakhir ini banyak mahasiswa Intan Jaya tak melanjutkan aktivitas kuliah seperti biasanya.
Â
"Ya, karena kendala pada biaya pembayaran SPP di kampus. Jadi, sekiranya soal ini perlu mendapat perhatian pemerintah daerah,†ujarnya.
Â
Ketua Ikatan Mahasiswa Intan Jaya di kota studi Jayapura, Melianus Duwitau mengatakan, pemerintah daerah harus "buka mata" melihat kondisi generasi muda di bangku perkuliahan.
Â
Pada kesempatan ini, mahasiswa Intan Jaya mempertanyakan ketidakjelasan anggaran bantuan studi yang mestinya direalisasikan pada akhir semester ini.
Â
“Kepala Bagian Kesra kabupaten Intan Jaya, Neno Tabuni, sebagai penanggunggjawab hak-hak mahasiswa Intan Jaya agar dalam waktu dekat segera realisasikan anggaran bantuan studi supaya mahasiswa secepatnya bereskan tunggakan-tunggakan di kampus,†tegasnya.
Â
Sementara itu, kepala suku Intan Jaya, Agustinus Somou mengharapkan Pemda dan Kesra Intan Jaya agar dapat menjalin komunikasi yang baik dengan mahasiswa di setiap kota studi.
Â
"Harus ada kerjasama supaya tidak terjadi hambatan seperti selama ini, kasihan adik-adik mahasiswa banyak mengeluh dengan biaya perkuliahan," kata Agus.
Â
Ia juga mempertanyakan alasan tidak menyalurkan bantuan studi pada semester ini. "Sampai sekarang banyak anak kita yang sedang terlantar dan cuti karena belum bayar uang SPP. Ini harus disikapi segera,†pintanya.
Â
“Dana 5 miliar rupiah yang dibantu oleh Pemda Intan Jaya hanya diberikan kepada 1 kota studi atau semua kota studi se Indonesia. Tidak jelas,†lanjut Agus.
Â
Keluhan dari mahasiswa Intan Jaya, menurut dia, wajar saja karena selama ini pengelolaan dan penyaluran dananya tidak transparan.
Â
“Kami akan tunggu tanggapan dari pihak Pemda dalam waktu tiga hari. Jika tidak ada respon, maka kami akan mengambil tindakan yang lebih keras lagi bersama seluruh mahasiswa Intan Jaya yang ada di Papua maupun seluruh Indonesia,†tandasnya.
Â
Editor: Mary
Â
AGUS PABIKA