ArsipPemda Abaikan Nasib Mahasiswa Paniai di Tiga Kota Study

Pemda Abaikan Nasib Mahasiswa Paniai di Tiga Kota Study

Selasa 2012-05-29 14:03:15

Demikian penegasan juru bicara internasional KNPB, Victor Yeimo saat menggelar jumpa pers di Café Prima Garden, Rabu (30/5) siang tadi, di Abepura, Jayapura, Papua.

Menurut Yeimo, penembakan tersebut sangat erat kaitannya dengan teguran keras kepada Indonesia oleh dewan HAM PBB dalam sidang HAM PBB baru-baru ini, dimana Indonesia dalam hal ini TNI dan Polri merupakan aktor kekerasan dan pelanggaran HAM di Papua Barat.

Lanjut Yeimo, tindakan ini sengaja dibuat oleh pemerintah Indonesia karena sudah tak punya cara lain selain menciptakan konflik di tanah Papua dan sengaja mau mengacaukan situasi di tanah Papua.

Yeimo juga menegaskan, bahwa terlalu dini jika aparat kepolisian menyatakan pelaku penembakan dari cirri-cirinya adalah orang asli Papua.

“Meskipun pelakunya boleh dikatakan orang Papua, tapi kami menilai itu adalah orang yang dibayar oleh Indonesia untuk melakukan aksi tersebut,” ujar Yeimo.

Public dapat melihat lebih jauh siapa aktor di belakang pelaku tersebut, sebab bisa saja pelakunya orang Papua, namun orang itu dibayar oleh oknum-oknum aparat untuk melakukan aksi tersebut.

“Penembakan ini murni berasal dari negara Indonesia dan untuk kepentingan pengamanan citranya dimata dunia internasional.

Karena bagi Indonesia, menggunakan orang Papua Barat sebagai aktor kekerasan merupakan cara untuk memperbaiki dan mengelak kekerasan di Papua Barat,” ujarnya lebih lanjut.

Dikatakan juga, pemerntah Indonesia diminta hentikan sandiwara karena telah banyak menghancurkan citra dan martabat orang Papua dimata dunia internasional.

Karena itu, Yeimo mengatakan, KNPB berharap pemerintah Jerman dapat segera mengirim tim uji balestik ke Papua Barat untuk membuktikan dari kesatuan mana peluru yang bersarang dalam tubuh korban.

“Pemerintah Jerman harus segera memutuskan hubungan diplomatic dengan Indonesia dan kedubes Jerman di Jakarta segera angkat kaki sebelum pelaku penembakan diungkap oleh tim independen dari internasional,” jelas Yeimo kepada wartawan.

Kapolda Papua, Brigjen L Tobing kepada wartawan mengatakan bahwa, pihak kepolisian sedang melakukan pengejaran terhadap pelaku penembakan warga Jerman tersebut.

Sebelumnya, seminggu lalu, penembakan terhadap lima warga sipil kembali terjadi di areal penambangan liar Degeuwo, Distirik Bogobaida, Kabupaten Paniai, Papua, dengan pelaku penembakan adalah oknum anggota Brimob Polda Papua.

Sampai saat ini, aparat Brimob Menurut Jekson, beberapa kota studi di Jawa dan Bali seperti di Jogja, Malang, Solo, Jakarta dan beberapa tempat lainnya telah dikunjungi pemda dan membagikan dana sesuai keperluan mereka, namun ditiga kota yang disebutkan tidak demikian.

“Mengapa kita dianaktirikan, apakah kami bukan putra daerah Paniai? Jika Pemda membagikan dana pendidikan, jangan pilih kasih tapi harus secara merata,” tegas Jekson.

Sementara itu, Samuel Nawipa, salah satu Mahasiswa Paniai di Kota Study Bogor mengatakan, dana untuk kota study Bogor telah diberikan oleh pemda, namun bukan kepada mahasiswa di Bogor, tapi kepada seseorang yang mengaku sebagai mahasiswa, padahal dia alumni.

“Ketika saat saya menghubungi pak Sem Pekai (ketua tim pembagian dana), beliau mengatakan dana akhir study dan pemondokan bagi mahasiswa di Bogor sudah diserahkan kepada Petrus Youw, yang menamakan dirinya sebagai Mahasiswa kota Study Bogor, “Jelas Nawipa.

Padahal, lanjut Samuel, oknum mahasiswa yang dimaksud tidak di Bogor dan sudah tamat sejak beberapa tahun lalu.

Amoyeyoka Marchellino Tekege, salah satu Mahasiswa Paniai di Kota Study Semarang juga mengatakan, tidak ada kabar sedikitpun dari Pemda Paniai terkait kunjunganmereka  di Semarang.

“Pemda Paniai melakukan pilih kasih dengan secara langsung tidak mengunjungi semua kota studi yang ada di jawa dan Bali. Dan dana juga diberikan bukan pada sasaran atau tujuannya,” ujarnya.

Namun, ketiga mahasiswa masih berharap kedatangan pemerintah daerah, agar apa yang menjadi kebutuhan mereka dapat diberikan oleh pemerintah daerah.

OKTOVIANUS POGAUang melakukan penembakan terhadap lima warga sipil tersebut belum di proses lebih lanjut.

ARNOLD BELAU

Terkini

Populer Minggu Ini:

ULMWP: Aneksasi Papua Ke Dalam Indonesia Adalah Ilegal!

0
Tidak Sah semua klaim yang dibuat oleh pemerintah Indonesia mengenai status tanah Papua sebagai bagian integral dari Negara Kesatuan Republik Indonesia, karena tidak memiliki bukti- bukti sejarah yang otentik, murni dan sejati dan bahwa bangsa Papua Barat telah sungguh-sungguh memiliki kedaulatan sebagai suatu bangsa yang merdeka sederajat dengan bangsa- bangsa lain di muka bumi sejak tanggal 1 Desember 1961.

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.