ArsipKomisioner HAM PBB Khawatirkan Ekskalasi Kekerasan di Papua

Komisioner HAM PBB Khawatirkan Ekskalasi Kekerasan di Papua

Selasa 2012-11-13 15:35:45

PAPUAN, Jakarta — Komisaris Tinggi HAM PBB, Navi Pillay, dalam kunjungannya ke Indonesia menyatakan bahwa PBB mengkhawatrikan eksakalasi kekerasan di Papua, dan meminta Indonesia untuk segara melakukan investigasi secara mendalam.

"Saya khawatir dengan Pemerintah Indonesia terkait eskalasi kekerasan di Papua tahun ini. Saya menyambut investigasi yang terus berjalan pada Mei hingga Juni," ujar Pilay, di United Nations Information Centre, Jakarta, Selasa (13/11/2012), seperti ditulis Okezone.com.

 

Pillay juga mengatakan, LSM-LSM lokal maupun internasional sudah sering mengangkat persoalan tentang Papua, termasuk mengkhawatirkan aktivis yang ditangkap saat berdemonstrasi secara damai.

"Namun saya turut khawatir akan penahanan aktivis di Papua, karena mereka melakukan aktivitas yang damai dalam kebasan berekspresi," paparnya.

Pillay juga mendesak pemerintah Indonesia agar dilakukan investigasi yang lebih lanjut untuk mengatasi permasalahan di tanah Papua.

Sebelumnya, Human Rights Watch (HRW) dalam siaran persnya telah meminta Pillay untuk membicarakan tentang pelanggaran HAM di Indonesia, termasuk impunitas terhadap aparat keamanan Indonesia.

“Ini  adalah kesempatan PBB untuk menyoroti diskriminasi terhadap minoritas agama serta impunitas terhadap aparat keamanan Indonesia,” tulis HRW dalam siaran pers tersebut.

Sebelum ke Jakarta, Pillay dikabarkan mengikuti Bali Democracy Forum (BDF) yang diselenggarakan di Bali selama dua hari.

OKTOVIANUS POGAU

Terkini

Populer Minggu Ini:

Jurnalis Senior Ini Resmi Menjabat Komisaris PT KBI

0
Kendati sibuk dengan jabatan komisaris BUMN, dunia jurnalistik dan teater tak pernah benar-benar ia tinggalkan. Hingga kini, ia tetap berkontribusi sebagai penulis buku dan penulis artikel di berbagai platform media online.

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.