ArsipTakut Ancaman, Pendeta Mariana Tidak Lagi Layani Ibadah

Takut Ancaman, Pendeta Mariana Tidak Lagi Layani Ibadah

Jumat 2013-05-10 10:32:00

PAPUAN, Jayapura — Akibat masih merasa trauma diancam akan dibunuh, Pendeta Mariana Reto tidak lagi melayani ibadah unsur seperti ibadah keluarga, ibadah PW dan layani kateksasi bagi warga jemaat gereja GKI Rafidim Koya Timur sejak sepekan terakhir.

Selain itu, Pendeta Mariana juga mengaku tidak lagi tinggal di rumah pastori GKI Rafidim Koya Timur, yang terletak tepat dibelakang bangunan gereja.  

"Anak-anak saya masih trauma dengan perlakuan ancaman yang dilakukan oleh NH dan TH kepada saya dan suami," kata Pendeta Mariana, ketika dihubungi suarapapua.com, Kamis (9/5/2013).

Dikatakannya, sejak melaporkan kejadian pengancaman itu kepada pihak kepolisian, NH dan TH sudah dipanggil ke kantor Mapolsek Muara Tami pada Rabu (8/5/2013) kemarin, tetapi tidak kunjung datang.

Malah, saat ibadah kenaikan Isa Almasih tadi pagi ada keluarga dari NH dan TH lewat didepan gereja sambil memamerkan alat tajam.

"Tadi pagi saat saya pimpin ibadah di gereja, warga jemaat sampaikan kepada saya bahwa ada ipar dari NH dan TH lewati gereja dengan membawa parang," katanya.

Lebih lanjut, Pendeta asal kampung Skouw itu mengatakan, pada Rabu (8/5/2013) siang juga telah datang utusan dari Klasis GKI Kota Jayapura, yang ingin mencari tahu akar permasalahan pengancaman pembunuhan kepada dirinya, suami dan warga jemaat gereja GKI Koya Timur.

"Kemarin juga ada utusan dari Klasis GKI Kota Jayapura datang bertemu dengan saya, suami dan beberapa warga dan majelis jemaat. Yang ingin menanyakan asal-muasal masalah ini," katanya.

Ketika ditanya apa usulan dari Klasis GKI Kota Jayapura terkait pembelian tanah atau lahan tersebut, Pendeta Mariana sampaikan bahwa pihaknya diminta secepatnya untuk mengurus sertifakat tanah itu atas nama gereja GKI Rafidim.

"Pihak Klasis GKI Kota Jayapura lewat utusanya Pendeta Mirino sampaikan bahwa sertifikat itu harus segera dibalik nama," katanya.

"Dan pada Jumat (10/5) Polsek Muara Tami akan meminta keterangan saya, suami dan sejumlah pihak lainya. Dan saya akan meminta pihak kepolisian untuk memberikan pengamanan kepada saya dan keluarga agar bisa kembali tinggal di rumah pastori," tambahnya.

Sebelumnya, seperti diberitakan media ini (baca: Pendeta di Koya Timur Diancam Akan Dibunuh), Pendeta Mariana Reto bersama suaminya Alfaris Taresay diancam oleh dua orang tentangganya yang juga diduga mantan narapidana Lapas Abepura.

“Mereka mengancam saya dan suami pada Sabtu (4/5) pekan kemarin dengan menunjukan alat tajam berupa sabit dan sangkur,” katanya.

Dijelaskan oleh pendeta Mariana, pengancaman itu terjadi berawal dari pembelian sebidang tanah seluas 1.500 meter persegi tepat disamping kiri bangunan gereja GKI Rafidim Koya Timur, yang terletak di Jalan matoa 1, pada 11 April 2013 dari pemilik tanah Soleman Yeu.

LINCOLD ALVI

Terkini

Populer Minggu Ini:

Aksi Hari Aneksasi di Manokwari Dihadang Aparat, Pernyataan Dibacakan di Jalan

0
“Pukul 11. 04 WP pihak keamanan hadirkan pihak DPR PB. Pukul 12. 05 WP, massa aksi kami arahkan untuk menyampaikan orasi politik dari masing-masing organisasi. Akhir dari orasi politik membacakan pernyataan sikap.”

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.