ArsipDPRD Jayawijaya Rencana Bahas Aspirasi Penolakan Pembangunan Mako Brimob

DPRD Jayawijaya Rencana Bahas Aspirasi Penolakan Pembangunan Mako Brimob

Selasa 2015-02-10 15:52:15

WAMENA, SUARAPAPUA.com — Ketua sementara Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jayawijaya, Taufik Petrus Latuihamalo menegaskan, lembaganya telah menerima aspirasi Jayawijaya terkait penolakan pembangunan Markas Komando (Mako) Brimob di Molama, Distrik Woma, Kabupaten Jayawijaya, Papua.

"Saat itu kami sedang mengikuti bimbingan tekhnis di Jayapura, jadi tidak sedang berada di Jayapura, namun aspirasi itu akan kami kaji terlebih dahulu," kata Taufik, kepada wartawan suarapapua.com, Selasa (10/2/2015) siang di Wamena.

 

Menurut Taufik, tugas utama yang dia embani saat ini adalah membahas Tata Tertib (Tatip) persidangan, fasilitasi pemilihan pimpinan definitif, dan membentuk Fraksi dan Komisi. (Baca: Theo Hesegem: Tidak Perlu Lagi Hadirkan Brimob di Jayawijaya!).

 

“Jadi saya sebagai Ketua DPRD sementara tidak akan keluar dari tugas utama dan kewenangan saya dulu,” ujarnya. (Baca: Tolak Pembangunan Mako Brimob, FSRJ Gelar Demo di Kantor DPRD Jayawijaya).

 

Namun demikian, kata Taufik, pihaknya juga tidak akan pasif menyikapi aspirasi masyarakat itu. “Hari ini, Selasa (10/2/2015) akan kami bahas usai finalisasi pembahasan Tatib dewan di kantor nanti, sehingga disitu bisa kita sepakati dan apa yang harus kita laksanakan kedepan,” katanya. 

 

Dikatakan, pada 9 Februari lalu, hal yang sama telah ia sampaikan kepada perwakilan pendemo yang datang menemuinya di Kantor DPRD Jayawijaya. (Baca: Kepala Suku dan Tokoh Agama di Wamena Tolak Pembangunan Markas Brimob).

 

Terlepas dari itu, kata Taufik, ia menerima baik pelaksanaan aksi demo masyarakat Jayawijaya pada tanggal 4 Februari 2015 lalu, karena menurutnya, DPRD adalah tempatnya untuk menyampaikan aspirasi, apalagi Indonesia adalah negara demokrasi. 

 

“Jadi apa yang dilakukan masyarakat pada tanggal 4 itu sudah baik, karena penyampaian juga mereka lakukan dengan konteks beretika." (Baca: Mahasiswa Jayawijaya Tolak Pembangunan Mako Brimob di Wamena).

 

"Jadi kami DPRD menerima itu sebagai aspirasi rakyat yang memang harus disampaikan pada kami, karena toh kami juga terpilih dari mereka. Saya juga sampaikan kepada perwakilan itu, jika ada hal-hal yang perlu didiskusikan dengan dewan silakan,” ungkapnya.

 

Menurut dia, apa yang dilakukan masyarakat adalah bagian dari upaya mendukung Pemerintah Kabupaten Jayawijaya untuk melihat lebih dekat persoalan yang dialami masyarakat. (Baca: FSRJ: Pemda Tidak Bangun Sarana Pendidikan dan Kesehatan, Justru Bangun Mako Brimob?).

 

Sementara, Soleman Itlay, koordinator aksi demo penolakan rencana pembangunan Mako Brimob mengaku, pertemuan dengan Ketua sementara DPRD Jayawijaya telah dilakukan Senin (9/2/2015) kemarin. 

 

"Kami memang bertemu dengan diskusi dengan beliau, kami mau cek sejauh mana tindak lanjut aspirasi yang disampaikan masyarakat," ungkap Soleman.

 

Editor: Oktovianus Pogau

 

ELISA SEKENYAP

Terkini

Populer Minggu Ini:

Hari Konsumen Nasional 2024, Pertamina PNR Papua Maluku Tebar Promo Istimewa...

0
“Kami coba terus untuk mengedukasi masyarakat, termasuk para konsumen setia SPBU agar mengenal Pertamina, salah satunya dengan menggunakan aplikasi MyPertamina sebagai alat pembayaran non tunai dalam setiap transaksi BBM,” jelas Edi Mangun.

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.