ArsipPengunjung Pasar Potikelek Sunyi, Pedagang Kembali Berjualan di Jalan Irian

Pengunjung Pasar Potikelek Sunyi, Pedagang Kembali Berjualan di Jalan Irian

Jumat 2016-01-22 10:32:03

WAMENA, SUARAPAPUA.com — Mama-mama Papua mengaku tidak mau berjualan di Pasar Tradisional Potikelek Wamena yang dibangun Pemerintah Kabupaten Jayawijaya, karena biasa sepi pengunjung.

Keluhan itu seperti diungkapkan Mama Atena Kogoya, saat ditemui suarapapua.com di Wamena, Jumat (22/1/2016).

“Lihat, pinang gebe itu saya masak kemarin lalu, tapi tidak laku terus karena tidak ada pembeli. Pembelinya kosong. Saya datang dari sana. Kita lebih cocok jual di jalan Irian dan jalan Sulawesi. Maka itu kami mau jualan lagi di sini,” ujar Mama Kogoya.

Menurutnya, pembeli biasanya datang dari arah Walani, Karujaya dan Sinakma, sehingga dagangan cepat laku. Tetapi jika berjualan di Potikelek, tidak ada pembeli yang datang karena jauh.

“Sebelum pasar tradisional dibangun, kami berjualan di sini itu cepat laku. Kalau di pasar Potikelek sana itu kami sunyi. Tidak ramai seperti di sini,” tuturnya.

Kata Mama Atena, bukan hanya pinang saja, bumbu-bumbu dan sayur-mayur juga sama.

“Rica yang saya beli dua plastik besar itu juga tidak laku. Sudah mulai busuk. Saya taruh saja. Itu juga karena tidak ada pembeli, saya sangat rugi ini,” kesal Mama Atena.

Meski sebelumnya pemerintah daerah sudah perintahkan Satpol PP untuk kontrol, kenyataannya banýak pedagang tetap tidak mau jualan di pasar Potikelek.

Sementara itu, Mama Temaulina Yikwa mengatakan, “Lebih baik berjualan di jalan Irian dari pada di Potikelek. Kami kalau di sana itu sunyi. Bukan hanya kami saja, teman-teman yang lain termasuk teman-teman yang biasa berjualan di Bandara juga hadapi hal sama.”

“Mereka beli buah-buahan itu tidak laku, busuk semua jadi modal kami rugi. Lebih baik kami tetap berjualan disini,” ujar Mama Yikwa.

“Pemerintah sudah kasih tahu kami dalam hal ini Ibu Camat Kota Wamena, tapi kami tidak cocok di sana (Pasar Potikelek). Kami mau tetap disini saja (Jalan Irian). Biar Satpol PP datang juga, kami tetap tetap jualan di sini. Ya, jual di sini boleh biasa laku,” tuturnya lagi.

“Pinang yang kami beli itu sudah makan satu dua hari ini. Tidak seperti dulu, tidak laku-laku terus. Apalagi kalo teman-teman yang jual sayur-sayuran,” pungkasnya.

Editor: Oktovianus Pogau

DIUS KOGOYA

Terkini

Populer Minggu Ini:

Non OAP Kuasai Kursi DPRD Hingga Jual Pinang di Kota Sorong

0
SORONG, SUARAPAPUA.com --- Ronald Kinho, aktivis muda Sorong, menyebut masyarakat nusantara atau non Papua seperti parasit untuk monopoli sumber rezeki warga pribumi atau orang...

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.