ArsipLukas Enembe: Dana Otsus Bidang Pendidikan Harus Dimaksimalkan

Lukas Enembe: Dana Otsus Bidang Pendidikan Harus Dimaksimalkan

Sabtu 2016-04-16 08:40:21

JAYAPURA, SUARAPAPUA.com — Gubernur Provinsi Papua, Lukas Enembe meminta kepada pemerintah kabupaten dan kota untuk memaksimalkan dana Otonomi Khusus (Otsus) yang dialokasikan di bidang pendidikan agar mencetak sumber daya manusia (SDM) yang handal.

 

“Saya ingin agar dana Otsus yang diperuntukkan di bidang pendidikan benar-benar terserap, tepat guna dan tidak disia-siakan, baik oleh instansi yang mengatur hingga para penerima manfaat para pelajar dan mahasiswa,” kata Gubernur Lukas Enembe dalam siaran pers yang diterima suarapapua.com di Kota Jayapura, Sabtu (16/4/2016).

 

Menurut dia, manfaat dana Otsus semenjak menjabat jadi gubernur pada April 2013 hingga tiga tahun berjalan semakin dirasakan masyarakat, namun hal ini perlu didorong dan lakukan evaluasi agar mendapatkan hasil yang memuaskan, yakni tujuan dan sasaran tercapai memajukan masyarakat Papua di segala bidang.

 

Apalagi, perubahan pola pembagian/pengalokasian dana Otsus yang sebelumnya 60 persen dialokasikan ke daerah menjadi 80 persen untuk mendorong pergerakan ekonomi dan peningkatan kualitas pelayanan dan penyediaan sarana dan prasarana di berbagai sektor, khususnya di sektor pendidikan, kesehatan, infrastruktur dasar dan ekonomi kerakyatan.

 

“Hal ini tergambar dari presentasi para Bupati dan Walikota pada Rapat Kerja antara Gubernur Papua dengan para bupati/wali kota se-Provinsi Papua yang dilaksanakan pada 29-31 Maret 2016 di Jayapura,” katanya.

 

Untuk sektor pendidikan sebagai elemen yang penting dalam pembentukan kualitas SDM secara umum memperoleh alokasi dana sebesar 30 persen dari dana Otsus yang diterima oleh setiap kabupaten/kota.

 

Dana tersebut kemudian dialokasikan untuk membangun sarana dan prasarana pendidikan oleh masing-masing pemerintah daerah. Seperti yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Jayapura, dimana sejak 2014 setiap tahunnya memperoleh alokasi dana Otsus sebesar Rp95.555.051.000.

 

“Dari dana tersebut dialokasikan untuk pendidikan sebesar Rp28.666.515.300 yang digunakan untuk meningkatkan sarana dan prasarana pendukung pendidikan seperti pembangunan dan rehabilitasi ruang kelas, perpustakaan, laboratorium mulai untuk jenjang PAUD/TK/TPA sampai jenjang SMA/SMK serta pembangunan dan rehabilitasi Taman Bacaan Masyarakat (TBM),” katanya.

 

Pemerintah Kota Jayapura juga mengalokasikan dana Otsus tersebut untuk pembangunan rumah dinas guru. Sementara murid/siswa mulai jenjang SD sampai SMA/SMK khusus untuk Distrik Muara Tami dan pinggiran Kota Jayapura diberikan bantuan pakaian seragam sekolah.

 

“Demikian pula halnya di Kabupaten Nduga, yang merupakan daerah pemekaran dari Kabupaten Jayawijaya, mengalokasikan sebesar Rp32.442.375.000 untuk bidang pendidikan dari total dana Otsus yang diterima Rp106.591.129.000 setiap tahunnya sejak tahun 2014,” katanya.

 

Pemerintah Kabupaten Nduga, lanjut Lukas, memprioritaskan pembangunan dan rehabilitasi ruang kelas belajar, rumah dinas guru, asrama siswa SD-SMP satu atap di Mugi, pembangunan perpustakaan, pembangunan taman bermain dan pemberian bantuan seragam siswa.

 

“Pemerintah Daerah Nduga juga mengakokasikan dana otsus untuk gerakan penghapusan tuna aksara, mulai dari pemberian pelatihan tutor hingga pembelajaran tuna aksara dimana Bapak bupatinya seringkali terjun langsung memimpin pembelajaran tersebut. Ditargetkan pada akhir 2017 tidak ada lagi penduduk yang tuna aksara di Kabupaten Nduga,” katanya.

 

Menanggapi perkembangan pengalokasian dana otsus dan program-program pemerintah daerah di bidang pendidikan, Lukas menyatakan bahwa memang terlihat ada semangat yang sama dari setiap pemerintah daerah untuk mempersiapkan SDM yang baik dan handal, sehingga nantinya dapat menjadi pemimpin dan penggerakan pembangunan di daerah masing-masing.

 

“Sekarang banyak dibangun sekolah-sekolah baru oleh pemda, pembangunan asrama dan sekolah satu atap seperti di Nduga, rintisan kelas akselerasi dan pengiriman tenaga guru dan anak-anak Tolikara ke Surya Institute, mengirim siswa terbaik untuk kuliah di berbagai universitas di Indonesia oleh pemerintah daerah, bahkan ada yang dikirim sekolah ke Boston University seperti yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Jayapura. Hal ini menunjukkan ada semangat akan Papua yang lebih baik di masa yang datang dengan penyiapan SDM yang berkualitas mulai saat ini,” katanya.

 

Untuk itu, Lukas berharap agar anak-anak Papua yang bersekolah atau berkuliah di luar daerah tetap fokus dan tidak terpengaruh dengan berbagai macam pengaruh yang bisa menggagalkan mereka untuk meraih masa depan yang cerah.

 

“Fokus saja kuliah, jangan buat-buat yang bisa mengganggu kuliah dan mencoreng nama baik Papua. Saya optimis jika Pemda terus menyiapkan SDM yang berkualitas dengan dukungan sarana dan prasarana pendidikan seperti laboratorium di masing-masing daerah,  kita akan melahirkan generasi penerus yang akan menjaga dan mengangkat harkat dan martabat Papua, baik di tingkat nasional maupun internasional,” katanya.

 

Editor: Arnold Belau

 

LINCOLD ALVI

Terkini

Populer Minggu Ini:

Partai-Partai Oposisi Kepulauan Solomon Berlomba Bergabung Membentuk Pemerintahan

0
"Kelompok kami menanggapi tangisan dan keinginan rakyat kami untuk merebut kembali Kepulauan Solomon dan mengembalikan kepercayaan pada kepemimpinan dan pemerintahan negara kami," kata koalisi tersebut dalam sebuah pernyataan.

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.