ArsipPembangunan di Papua Harus Berlandaskan Nilai Adat dan Agama

Pembangunan di Papua Harus Berlandaskan Nilai Adat dan Agama

Rabu 2014-12-31 11:48:15

SEMARANG, SUARAPAPUA.com — Ketua Kelompok Kerja Adat Majelis Rakyat Papua (MRP), Yakobus Dumupa, dalam seminar Natal Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Nabire, Paniai, Dogiyai, dan Deiya se-Jawa dan Bali mengatakan, pembangunan di tanah Papua harus berlandaskan nilai Adat dan nilai Agama.

“Pemimpin di Papua harus memiliki intelektual yang cerdas dalam membangun daerahnya, terutama mengembangkan potensi perkembangan nilai adat dan nilai agama dalam mencapai tujuan orang asli Papua sendiri,” ungkap Dumupa.

 

Dumupa juga mengatakan, mahasiswa Papua, harus memiliki kemampuan intelektual, emosional, dan spiritual dalam menghadapi berbagai situasi dan, untuk menatap masa depan Papua dari berbagai tantangan dan rintangan yang akan dihadapi oleh orang asli Papua.

 

“Evaluasi pembangunan harus diterapkan di seluruh kabupaten di tanah Papua dalam menatap masa depan Papua dari berbagai segi dan berbagai sisi kehidupan manusia Papua,” ujarnya.

 

Pihaknya juga mengatakan, bukan hanya untuk mahasiswa saja, namun seluruh pemimpin yang ada di Papua harus memiliki tiga kemampuan diatas dalam memimpin daerahnya masing-masing.

 

“Pemimpin rakyat sejati adalah orang yang mampu menundukan kepalanya di depan rakyatnya, bukan orang yang memaksa rakyatnya menundukan kepala padanya,” kata Dumupa.

 

Dumupa juga berharap kepada semua mahasiswa untuk mendukung 'Revolusi Tanah dan Manusia Papua' sebagai penggagasnya dalam rangka menyelamatkan seluruh orang asli Papua dari penindasan dan kepunahan, yang merupakan sebuah gerakan semesta seluruh orang asli Papua.

 

“Bulan Januari nanti MRP dan pemerintah Provinsi Papua akan mendeklarasikan 'Revolusi Tanah dan Manusia Papua' sebagai upaya untuk menyelamatkan orang asli Papua dari penindasan dan kepunahan,” ungkapnya.

 

Ia juga berharap dari seminar yang diberikan kepada seluruh mahasiswa, dapat memberikan pencerahan untuk melakukan perubahan di Papua, khususnya di daerah Mee-Pago.

 

Dumupa menegaskan, di atas tanah Papua, putih dan hitamnya kehidupan harus ditentukan oleh orang Papua sendiri, sebagai generasi masa depan Papua.

 

“Manusia Papua harus dapat menimbulkan ideologi-ideologi kritis terhadap sesuatu yang berarti untuk masa depan Papua di atas tanahnya sendiri,” tegasnya.

 

Editor: Oktovianus Pogau

 

MIKAEL KUDIAI

Terkini

Populer Minggu Ini:

TPNPB Mengaku Membakar Gedung Sekolah di Pogapa Karena Dijadikan Markas TNI-Polri

0
“Oh…  itu tidak benar. Hanya masyarakat sipil yang kena tembak [maksudnya peristiwa 30 April 2024]. Saya sudah publikasi itu,” katanya membalas pertanyaan jurnalis jubi.id, Kamis (2/5/2024).

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.