ArsipPolisi : Demo Merdeka Kami Tembak Di Tempat

Polisi : Demo Merdeka Kami Tembak Di Tempat

Selasa 2015-03-17 22:06:30

Jayapura,suara papua.com —wakapolresta jayapura,AKP Kiki Kurnia,mengatakan jika ada yang berani demo tentang papua merdeka,saya akan tindak tegas atau tembak di tempat.jayapura papua senin 16 /03/2015 pukul 11.23 wit

Hal ini di sampaikan saat ratusan mahasiswa universitas cenderawasi yang tengah melakukan aksi spontanitas memperingati hari B 16 maret 2006 silam.

 

Saat kordinator aksi,meneriakan yel –yel papua merdeka dan di ikuti oleh semua masa aksi,

Di tanggapi serius oleh waka polres kota jayapura yang saat itu hadir untuk mengamankan situasi.

 

wakapolres kota jayapura AKP Kiki kurnia mengatakan dalam tanggapanya,jika kalian melakukan aksi demo koruptor,aksi kemanusiaan lainnya saya akan membantu dan mempasilitasi ruang demokrasi kepada kalian.

 

’’saya tidak akan membiarkan kalian bicara tentang papua merdeka di atas Tanah NKRI,’’ungkap kurnia dengan nada marah.

Ungakapan tersebut di tanggapi serius oleh penanggung jawab aksi,Septi Meidogba yang di beri kesempatan untuk berorasi.

 

Kata Meidogb, Pemerintah dalam hal ini aparat penegak hukum harus bisa mengerti arti kata merdeka yang positif.

 

‘’Kami menggungkapkan kata merdeka dalam hal positif,merdeka secara demokrasi,merdeka secara ekonimi,merdeka secara Ham,dan lain-lain.

 

Lanjudnya,kalau merdeka secara positif saja sudah tidak bisa di berikan apalagi papua merdeka,’’ini hal yang sebenarnya simple sekali,’’unggkap Septi dengan kesal.

Terkini

Populer Minggu Ini:

TPNPB Siap Berunding dengan Indonesia Sesuai Mekanisme Internasional

0
“Tujuan dari perundingan tersebut adalah demi kemanusiaan, sehingga lebih dari 97.000 warga sipil yang menjadi korban konflik bersenjata di Tanah Papua bisa kembali ke rumah mereka masing-masing dan mendapatkan bantuan kemanusiaan dari lembaga-lembaga terkait setelah mengungsi di berbagai daerah di Tanah Papua disertai dengan penarikan seluruh personel militer Indonesia dari Tanah Papua untuk menuju kesepakatan damai dan mengakhiri perang yang terjadi selama 63 tahun lebih antara kami dengan militer pemerintah Indonesia,” bebernya.

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.