Masyarakat Beri Apresiasi Kepada Polres Jayawijaya yang Telah Buka Ruang Demokrasi

Rabu 2015-02-04 17:48:30

WAMENA, SUARAPAPUA.com — Muli Wetipo, salah satu perwakilan mahasiswa usai demo penolakan Mako Brimob di halaman Kantor DPRD Jayawijaya mengatakan, pihaknya mengapresiasi Polres Jayawijaya, karena sudah membuka ruang demokrasi untuk menyampaikan pendapat di muka umum.

“Sejak tahun 2011 ruang demokrasi di tanah Papua, termasuk Jayawijaya ditutup rapat-rapat, tapi kali ini aparat membuka ruang itu untuk kami aksi, jadi kami memberikan apresiasi kepada pihak kepolisian Jayawijaya,” kata Wetipo, kepada suarapapua.com di halaman kantor DPRD Jayawijaya, Rabu (4/2/2015) siang

 

Wetipo berharap, kedepan ruang demokrasi di Papua, secara khusus di Jayawijaya terus dibuka agar masyarakat dapat menyampaikan aspirasi kepada negara Indonesia. (Baca: Tolak Pembangunan Mako Brimob, FSRJ Gelar Demo di Kantor DPRD Jayawijaya).

 

“Ini tempatnya untuk menyampaikan aspirasi dan ini adalah wadahnya. Jangan menjadi pemimpin otoriter, karena legislatif maupun eksekutif dipilih oleh rakyat, jadi itu harus dijunjung tinggi,” ujrnya. (Baca: FSRJ: Pemda Tidak Bangun Sarana Pendidikan dan Kesehatan, Justru Bangun Mako Brimob?).

 

Sementara itu, salah satu perwakilan masyarakat, Laurens mengatakan, ruang demokrasi seperti ini belum pernah ada, tetapi sekarang dengan lebar dibuka. Dan ini baru pertama kali dibuka sejak ruang demokrasi ditutup.

 

“Ini kesempatan yang baik untuk menyampaikan aspirasi dan ini terus harus dibuka, supaya hal-hal yang tersembunyi atau terbuka bisa kita sampaikan. Karena tujuannya untuk membangun Jayawijaya yang lebih baik,” ujar Laurens.

 

Dia juga mengatakan, DPRD adalah tempatnya untuk menyampaikan aspirasi, jadi ruang demokrasi itu harus dibuka, agar masyarakat bebas untuk menyampaikannya. (Baca: Kepala Suku dan Tokoh Agama di Wamena Tolak Pembangunan Markas Brimob).

 

“Jangan hanya untuk hari ini, tetapi untuk selama-lamanya selama kabupaten ini ada, sehingga aspirasi yang ada bisa disampaikan, baik kepada Legislatif maupun eksekutif,” ungkapnya.

 

Editor: Oktovianus Pogau

 

ELISA SEKENYAP