Bupati Nabire Nyatakan Sekolah Diliburkan, Bandara dan Pelabuhan Diperketat

0
3656

JAYAPURA, SUARAPAPUA.com — Dalam mengantisipasi masuknya Covid-19, Pemkab Nabire menutup dan membatasi semua akses publik hingga 31 Maret 2020.

Bupati Nabire, Isaias Douw bilang, untuk mencegah bahaya virus Corona di Nabire, semua aktivitas SKPD dan sekolah-sekolah akan diliburkan mulai besok hingga kembali aman dari Covid-19.

“Virus Corona ini bahaya sekali, jadi masyarakat dari Dogiyai, Deiyai, Paniai, dan Intan Jaya yang selalu naik turun itu mulai sekarang berhenti,” kata Douw, Selasa (17/3/2020).

Bupati Nabire juga ingatkan supaya dinas perhubungan benar-benar ketat dan hati-hati dalam menjalani tugas di bandar udara maupun laut.

“Airport juga harus dijaga ketat dan juga pelabuhan laut harus dibatasi. Masyarakat tidak usah mondar-mandir lagi setiap hari, dan itu akan dibatasi juga,” tegasnya.

ads

Ia mengajak kepada para pimpinan di wilayah Meepago agar menjaga keselamatan warga setempat.

“Para bupati harus jaga kesehatan dan keselamatan masyarakatnya, karena kami bisa jadi bupati karena masyarakat yang pilih,” ujar Douw.

Baca Juga:  Freeport Indonesia Bangun Jembatan Hubungkan Kampung Banti 2 dan Banti 1

Bupati Isaias Douw telah mengeluarkan imbauan bagi sekolah-sekolah yang ada di kabupaten Nabire untuk menghentikan kegiatan belajar mengajar (KBM) hingga tanggal 31 Maret 2020.

Sementara itu, Philemon Keiyai, ketua Solidaritas Anti Corona (SAC) Nabire, melalui pernyataan tertulisnya, kepada suarapapua.com mengatakan, pihaknya meminta dengan tegas dan hormat Pemkab Nabire agar sebelum Covid-19 tiba di Nabire, wajib perbanyak sosialisasi kepada warga dengan berbagai cara.

Kata dia, terutama pendekatan melalui gereja, masjid, vihara, RT, RW dan semua komponen yang berkaitan langsung dengan warga dan bahasa bisa diterima.

Keiya membeberkan beberapa tuntutan SAC Nabire yang ditujukan ke Pemkab Nabire, antara lain:

  1. SAC Nabire meminta dengan tegas dan hormat kepada pemerintah daerah, sebelum virus Corona tiba di Nabire, wajib perbanyak sosialisasi kepada warga dengan berbagai cara, terutama pendekatan melalui gereja, masjid, vihara, RT, RW dan semua komponen yang berkaitan langsung dengan warga dengan bahasa yang bisa diterima oleh seluruh lapisan warga.
  2. SAC Nabire meminta dengan tegas kepada pemerintah kabupaten Nabire agar batasi seluruh akses masuk melalui darat, udara dan laut demi mencegah masuknya Virus Corona di Nabire.
  3. Jika pemerintah daerah Nabire masih mengizinkan karena dengan berbagai alasan dan pertimbangan di Nabire dan sekitarnya, maka kami minta dengan tegas harus ada petugas yang siap siaga di beberapa pintu masuk, terutama bandar udara untuk pesawat terbang, pelabuhan laut untuk kapal laut serta beberapa jalan masuk melalui darat terlebih khusus perbatasan dengan provinsi Papua Barat
  4. Kami meminta juga kepada pemerintah daerah Nabire agar menyediakan berbagai alat pencegahan seperti masker dan sarung tangan di rumah sakit, tiap Puskesmas dan Dinas Kesehatan.
  5. Jika ada apotik menaikan harga secara sepihak dan menjual dengan harga yang mahal, pemerintah mencabut izin usaha dari apotik tersebut
  6. Kepada Dinas Perhubungan dan Dinas Kesehatan Nabire, segera mengambil langkah yang cepat dan tepat pada beberapa pintu masuk utama virus Corona, terutama bandara dan pelabuhan laut.
  7. Kepada beberapa pemerintah kabupaten, seperti Pemkab Dogiyai, Deiyai, Paniai, Intan Jaya, Puncak, Puncak Jaya, dan Pemkab Waropen yang berdekatan dengan Pemkab Nabire, agar bersatu membantu dalam bentuk moril maupun material kepada Pemkab Nabire dalam pencegahan masuknya virus Corona di Nabire.
Baca Juga:  10 Nakes Mimika Ikuti Konferensi Internasional Neurovaskular

“Ini menurut kami penting dan harus disikapi dengan cepat. Karena jika ada virus Corona masuk di Nabire, daerah-daerah yang kami sebutkan itu juga sangat terbuka sekali untuk masuk, dikarenakan masyarakat yang tinggal di Nabire berasal dari daerah-daerah tersebut,” kata Keiya.

Pewarta: Yance Agapa
Editor: Arnold Belau

Artikel sebelumnyaKondisi di Intan Jaya, Abugau: Belum Kondusif
Artikel berikutnyaMemba Assembly Pipol Papua (MRP) Rong Dispela Man Meka Sutim Long Intan Jaya