Terhambat Banjir, Warga Pikul Paket Sembako dan Alat Kerja

0
1226

MOWANEMANI, SUARAPAPUA.com — Ratusan paket sembako, beras dan alat kerja bagi warga enam kampung di wilayah distrik Mapiha Tengah, kabupaten Dogiyai, Papua, yang diangkut dengan empat buah truk pada Senin (13/7/2020) tak bisa diturunkan di tempat tujuan karena jembatan Kali Mapiha terputus setelah dihantam banjir deras sepekan lalu.

Tak ada alternatif lain, warga kampung Gabaikunu, Timeepa, Megaikebo, Adauwo, Diyoudimi dan Magode, terpaksa berjalan kaki selama setengah hari hingga tiba di tepi Kali Mapiha, kampung Obaikagopa, distrik Mapiha.

Pemerintah kampung mengambil kebijakan, bantuan dari Pemkab Dogiyai dalam rangka percepatan penanganan Covid-19 itu dibagikan dari lokasi kerusakan jembatan Kali Mapiha.

Stefanus Petege, penjabat Kepala Kampung Gabaikunu, distrik Mapiha Tengah, saat dikonfirmasi suarapapua.com melalui pesan elektronik, Kamis (23/7/2020) sore, mengungkapkan sulitnya bantuan tersebut diangkut hingga di dekat perkampungan akibat kondisi jembatan yang sudah rusak parah.

Baca Juga:  Ini Keputusan Berbagai Pihak Mengatasi Pertikaian Dua Kelompok Massa di Nabire

“Tidak mungkin menunggu jembatan yang terputus itu segera dibangun karena sudah pasti butuh waktu lama, sedangkan bantuan ini harus cepat disalurkan. Beberapa solusi kami ambil supaya bantuan bisa dibagikan dan diterima langsung oleh warga kampung,” jelasnya.

ads

Salah satu solusinya, Sabtu (18/7/2020) Stef menyewa jasa para tukang ojek mengangkut seluruh barang dari pinggir jembatan Kali Mapiha hingga ke ujung jalan raya di Dagatakunu tepi Kali Teu, kampung Diyoudimi.

Ia mengaku legah karena sukses dengan solusi yang diambilnya. Hari itu juga proses pembagian seluruh bantuan dilakukan.

“Selama beberapa hari hujan terus, jadi kali Mapiha di kampung Obaikagopa banjir deras dan jembatan terhanyut. Akibatnya, mobil dan truk tidak bisa menyeberang. Tetapi, kami bersyukur karena atas berkat dan pertolongan Tuhan, akhirnya pembagian paket sembako, beras dan alat kerja terlaksana dengan aman dan lancar.”

Baca Juga:  Empat Jurnalis di Nabire Dihadang Hingga Dikeroyok Polisi Saat Liput Aksi Demo

Usai kegiatan pembagian, imbuh Stef, selanjutnya warga pikul barang-barang bantuan itu ke Timeepa tepatnya di kampung Gabaikunu dengan menempuh jalan setapak sejauh 9 kilometer.

Damiana Tekege, kepala DPMK Dogiyai, mengapresiasi solusi yang disepakati enam kepala kampung di distrik Mapia Tengah.

Menurutnya, hal itu merupakan upaya terbaik mengatasi kendala di lapangan.

“Kepala kampung ada untuk ikut menyelesaikan masalah dan itu sudah kalian buktikan. Kalian kepala kampung yang patut dibanggakan,” puj Tekege.

Mantan Kepala Bagian Hukum Setda Nabire ini tak lupa ucapkan terima kasih kepada para kepala kampung atas kebijakannya memperlancar penyaluran bantuan sosial dari Pemkab Dogiyai.

Sebelumnya diberitakan media ini, paket alat kerja dan bantuan sembako bagi warga terdampak Covid-19 di kabupaten Dogiyai diangkut ke 79 kampung sasaran dengan menggunakan jasa transportasi darat dan udara.

Baca Juga:  Freeport Indonesia Bangun Jembatan Hubungkan Kampung Banti 2 dan Banti 1

Khusus untuk enam kampung di distrik Mapiha Tengah, pendropan mengalami kendala akibat terputusnya jembatan Kali Mapiha. Empat truk bermuatan barang-barang bantuan itu akhirnya balik haluan dan diparkir selama empat hari di halaman Polsek Bomomani, distrik Mapiha.

Pemkab Dogiyai menyalurkan 2.000 paket alat kerja berupa sekop dan parang serta 8.000 paket sembako bagi warga di 79 kampung, Senin (13/7/2020). Bupati Dogiyai Yakobus Dumupa menyerahkan secara simbolis bantuan itu kepada masyarakat melalui para kepala kampung dan diterima 10 orang perwakilan warga dari dua kampung. Turut disaksikan Kepala Dinas Sosial Nelson Manik dan sejumlah pimpinan organisasi perangkat daerah (OPD) di lingkungan Pemkab Dogiyai.

Pewarta: Markus You

Artikel sebelumnyaMahfud MD Ingatkan TNI-Polri Tidak Langgar HAM di Papua
Artikel berikutnyaBupati Biak: Keberpihakan kepada OAP Tidak Terlihat di Otsus