JAYAPURA, SUARAPAPUA.com— Penghitungan suara terakhir pemilihan Presiden Bougainville telah selesai, namun para pejabat pemilihan masih memiliki beberapa hari lagi untuk diumumkan siapa pemenang dari sejumlah kandidat yang ada.
Mereka perlu melakukan rekonsiliasi dan kemudian memulai proses eliminasi, yang dibutuhkan dalam sistem pemungutan suara proporsional yang digunakan di Bougainville.
Saat ini, mantan komandan Tentara Revolusioner Bougainville, Ismael Toroama masih unggul yang mana secara substansial lebih dari 8.000 suara di atas Simon Dumarinu yang berada di posisi kedua.
Di tempat ketiga, ada Thomas Raivet sementara mantan menteri kabinet Papua Nugini Fidelis Semoso di tempat keempat.
Komisaris Pemilihan Bougainville, George Manu, mengakui puas dengan cara pemilihan yang dijalankan pihaknya dalam pemilihan tahun ini.
George Manu, mengatakan ada masalah tetapi mereka dapat mengatasinya. “Kami mendapat masalah ketika penghitungan suara, tetapi kami menghadapinya secara damai dan semua orang senang.”
“Kami menangani kesalahan dan mencari solusi untuk itu, jadi itulah yang telah kami lakukan. Saya senang dengan apa yang terjadi. Tidak semua orang akan bahagia, hanya satu yang harus menang dan sisanya pulang dengan kesedihan,” pungkasnya.
George Manu mengatakan penghapusan 24 kandidat yang tidak berhasil akan memakan waktu panjang.
“Saya telah memperpanjang jangka waktu pengembalian surat perintah selama sembilan hari lagi dan kami sekarang akan mengembalikan surat perintah itu pada 24 September 2020. Jadi kami sedang bekerja melawan waktu itu sekarang. Kami berharap selesai pada tanggal 23 atau 22, sehingga kami memiliki waktu untuk mengembalikan surat perintah kepada ketua pada 24 September 2020.” (*)
Editor: Elisa Sekenyap