NABIRE, SUARAPAPUA.com — Warga kabupaten Intan Jaya yang telah mengungsi akibat konflik bersenjata membutuhkan uluran tangan berbagai pihak untuk mengatasi kesulitan mereka di pengungsian. Masyarakat kabupaten Dogiyai diajak berempati dengan menyumbangkan sedikit yang dipunyai.
Simon Petrus Pekei, wakil ketua 1 DPRD kabupaten Dogiyai, mengaku tersentuh hatinya untuk merasakan duka lara yang sedang dialami anak-anak Tuhan di kabupaten Intan Jaya, juga Nduga dan Mimika.
“Hari Jumat lalu saya berinisiatif buka posko di Mowanemani. Mudah-mudahan masyarakat Dogiyai bisa ulurkan tangan untuk kita bantu pengungsi dari Intan Jaya,” kata Pekei.
Sejatinya ia telah berkoordinasi dengan para pimpinan daerah untuk membuka posko peduli Intan Jaya. Tetapi belum ada respons, ia langsung bikin posko.
“Ini masalah kemanusiaan. Tidak bisa ditunda. Saya sudah koordinasi, tetapi tidak ada tanggapan, jadi saya ambil inisiatif. Sebenarnya ini merespons aspirasi rakyat pada saat aksi damai di halaman di kantor DPRD Dogiyai. Rakyat melalui pak Benny Goo mengajak pimpinan daerah segera membuka posko kemanusiaan untuk rakyat Intan Jaya di Dogiyai. Ya, saya sudah mulai ini,” tuturnya.
Posko kemanusiaan dibuka di Mowanemani, distrik Kamuu, Jumat (26/2/2021).
“Saya akan koordinir penggalangan ini selama tiga minggu. Harapannya, semoga ada uluran tangan dari siapapun, sumbang seribu dua ribu di posko ini,” imbuh Simpetu.
Setelah aksi penggalangan berakhir, berapapun yang terkumpul, ia akan antar dan serahkan langsung ke rakyat Intan Jaya.
“Berapapun jumlahnya yang terkumpul, nanti saya antar langsung ke tempat pengungsian,” imbuhnya.
Benny Goo, koordinator Solidaritas Rakyat Papua (SRP) Dogiyai yang juga penanggungjawab aksi, dalam orasinya mendesak pemerintah daerah bersama DPRD membuka posko kemanusiaan bagi masyarakat Intan Jaya yang sedang mengungsi.
“Hari ini masyarakat Intan Jaya sedang menghadapi situasi sulit karena berlanjutnya konflik bersenjata antara TPNPB dan TNI-Polri. Masyarakat tidak bisa berbuat banyak. Tidak bisa ke kebun. Tidak bisa ke kota. Tidak bisa beraktivitas. Mereka kebingungan. Apalagi situasi mencekam. Semua memilih mengungsi ke tempat aman. Saat ini mereka ada di susteran dan pastoran paroki Bilogai. Banyak juga yang sudah keluar Intan Jaya. Kita harus bantu mereka,” tuturnya.
Solidaritas atas nama seluruh rakyat Dogiyai mengingatkan pemerintah daerah mau peduli terhadap sesama di Intan Jaya.
“Dogiyai harus buka posko kemanusiaan bagi saudara-saudari kita dari Intan Jaya,” ujar Benny.
Pewarta: Markus You