
DEKAI, SUARAPAPUA.com — Gedung Pustu dan kantor Klasis Gereja Kemah Injil (Kingmi) Siep Aso di distrik Mugi, kabupaten Yahukimo, terkena longsor bersama harta benda lainnya. Gedung gereja diperkirakan akan terdampak juga bila hujan belum berhenti.
Herens Lokon, tokoh pemuda asal Mugi, kepada suarapapua.com melalui telepon seluler, Kamis (1/4/2021), mengabarkan, dua gedung itu terdampak bencana alam akibat hujan yang belum reda sejak Februari 2021.
“Bencana ini terjadi sejak bulan Februari lalu, dan kondisi sampai sekarang masih hujan. Hanya gedung greja Kingmi saja yang agak aman, sementara Pustu dan kantor Klasis sudah terkena longsoran. Terus ada tanaman ubi, keladi, kebun yang siap dipanen juga hancur karena banjir dan longsor,” jelasnya.
Karena gedung gereja terdampak bencana alam, kata Lokon, warga setempat tidak bisa melakukan ibadah seperti sebelumnya. Bahkan sebagian orang telah mengungsi ke kampung tetangga.
“Sudah satu bulan lebih tidak ada ibadah. Kami berharap pemerintah provinsi Papua dan Pemkab Yahukimo serta pimpinan Gereja Kingmi melihat masyarakat yang sedang membutuhkan pertolongan,” ucapnya.
Geradus Heluka, gembala sidang gereja Kingmi Immanuel Dekai membenarkan kondisi bencana alam yang melanda distrik Mugi.
“Benar kami di kabupaten sudah terima informasi dari ketua Klasis Siep Aso. Untuk minggu ini persembahan kami sumbangkan bagi pengungsi Intan Jaya dan Nduga. Jadi, untuk bencana di Mugi akan kami atur lagi bersama badan pengurus jemaat (BPJ),” kata Heluka.
Sebagai gembala pihaknya terus mendoakan bagi warga yang terdampak bencana di distrik Mugi, juga pengungsi Nduga dan Intan Jaya.
“Kami banyak agenda seperti konferensi Klasis Suru Suru, dan bantuan kemanusiaan lainnya. Ada juga HUT yang harus kita sukseskan, tetapi semua kami serahkan kepada Tuhan,” katanya.
Pewarta: Ardi Bayage
Editor: Markus You