Akui Tembak Mati Seorang Guru, TPNPB: Orang yang Kami Tembak itu Mata-mata TNI-Polri

0
1934

JAYAPURA, SUARAPAPUA.com — Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) Kodap VIII Kemabu Intan Jaya mengakui telah menembak mati seorang guru di Beoga. Meski mengakui, TPNPB menyatakan, korban yang ditembak mati adalah intelijen TNI-Polri.

Pernyataan ini disampaikan Brigjen Sabinus Waker lewat Komandan Opersi TPNPB Kodap VIII Kemabu Intan Jaya, Gusby Waker kepada suarapapua.com melalui pesan tertulis yang diterima media ini pada Jumat (9/4/2021) siang.

Gusby menyatakan TPNPB Kodap VIII Kemabu Intan Jaya bertanggungjawab terhadap penembakan guru tersebut. Dia juga mengatakan, penembakan itu dilakukan berdasarkan laporan PIS TPNPB kepada pihaknya.

“Yang kami tembak itu intelijen TNI-Polri. Kami lakukan atas dasar laporan dari PIS terkait kerja-kerjanya yang kami terima. Maka pasukan saya tembak mati. Kami akan tembak mati orang papua maupun non papua yang menjadi mata-mata TNI-Polri,” tegasnya.

Dia melanjutkan, pihaknya sudah mengetahui kerja TNI-Polri yang selalu menggunakan masyarakat sipil maupun PNS, atau apa pun statusnya yang selalu dijadikan mata-mata.

ads
Baca Juga:  Freeport Setor Rp3,35 Triliun Bagian Daerah atas Keuntungan Bersih 2023

“Mereka selalu dipake untuk mata-mata dan melacak keberadaan kami. Kami sikap kami jelas. Bahwa kami akan tembak karena mereka adalah musuh kami,” katanya.

Menurutnya, perjuangan TPNPB di seluruh tanah Papua bukan mau mencari makan minum, bukan meminta uang kepada indonesia, melainkan untuk memperjuangkan kemerdekaan Papua demi harga diri kami sebagai bangsa Melanesia.

“Kami adalah pemilik negeri. Pemilik tanah ini adalah orang yang kulitnya hitam dan rambut keriting. Indonesia yang datang merebut tanah kami, membunuh kami seenaknya, serta merampas harta kekayaan yang ada di dalam perut bumi Papua. Indonesia ada di atas tanah Papua itu ilegal. Kami membela kebenaran dan mau merdeka,” tegasnya.

Dalam laporan itu, Gusby tidak menyinggung tentang pembakaran sekolah yang dikabarkan media-media di Indonesia. Gusby menyatakan pihaknya siap bertanggungjawab atas penembakan guru di Beoga.

Baca Juga:  Desak Pelaku Diadili, PMKRI Sorong Minta Panglima TNI Copot Pangdam Cenderawasih

Kasatgas Humas Nemangkawi, Kombes Pol Iqbal Alqudusi mengatakan bahwa korban berinisial OR (43) meninggal dunia akibat penembakan tersebut.

“Sekitar pukul 09.50 WIT, di kampung Julukoma telah terjadi penembakan oleh kelompok KKB terhadap masyarakat sipil,” kata Iqbal saat dikonfirmasi, Kamis (8/4/2021) seperti dilansir cnnindonesia.com.

Korban, kata dia, langsung ditembak saat orang tak dikenal (OTK) tersebut mendatanginya yang sedang menjaga kios. Menurutnya, peluru mengenai rusuk kanan dan mengakibatkan dua luka lubang di tubuh korban.

Setelah itu, kata dia para tokoh agama, guru dan masyarakat sekitar membawa korban ke Puskesmas Boega.

“Tindakan yang telah dilakukan, membuat laporan polisi, mendatangi puskesmas Boega, meminta visum et repertum mayat,” ucap dia menambahkan.

Sementara itu, seperti dilansir sindonews.com, Kapolda Papua Irjen Pol Mathius D. Fakhiri, mengatakan diperkirakan pelaku penembakan terhadap Oktovianus Rayo merupakan kelompok Sabinus Waker yang sedang menuju ke Ilaga atas undangan Legakak Telenggen, dalam menuju ke Ilaga mereka melakukan penembakan terhadap seorang Guru.

Baca Juga:  Pelaku Penyiksaan Harus Diadili, Desakan Copot Pangdam Cenderawasih Terus Disuarakan

Menurut dia, begitu teganya kelompok ini melakukan penembakan terhadap guru yang dilindungi dan dijaga karena merekalah yang mencerdaskan Sumber Daya Manusia Papua.

“Saya selaku Kapolda mengutuk keras tindakan ini dan kami akan mengambil langkah-langkah penegakkan hukum terhadap pelaku-pelakunya. Sampai saat ini situasi masih bisa dikendalikan karena dibantu oleh seluruh lapisan masyarakat seperti Tokoh Agama dan Tokoh Gereja,” kata Kapolda Papua Irjen Pol Mathius D. Fakhiri.

Aparat yang berada disana, kata Kapolda, akan melakukan pendekatan persuasif.

“Kami akan menyusun kekuatan untuk naik ke Ilaga guna melakukan penindakan dan mudah-mudahan ini dapat selesai. Saya berharap ada intervensi dari kepala daerah guna menyelesaikan permasalahan ini sehingga yang bukan masyarakat Ilaga bisa dikeluarkan dari daerah tersebut,” tegas Kapolda.

Pewarta: Arnold Belau

Artikel sebelumnyaSegera Selidiki Dugaan Penculikan dan Pembunuhan Yermias Nagen di Kab. Nduga
Artikel berikutnyaIni Kelompok Kriminal yang Tidak Berani Ditangkap TNI-Polri