ADVERTORIALKisah Sepekan Tim DPMK Dogiyai Sosialisasikan Pilkades Serentak

Kisah Sepekan Tim DPMK Dogiyai Sosialisasikan Pilkades Serentak

NABIRE, SUARAPAPUA.com — Banyak kisah dialami pimpinan dan staf Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Kampung (DPMK) kabupaten Dogiyai selama sepekan mensosialisasikan ketentuan dan mekanisme pemilihan kepala desa (Pilkades) serentak tahun 2021 di 10 distrik.

Satu dari beberapa kisah yang sepertinya sulit dilupakan adalah ketika melakukan perjalanan ke distrik Kamuu Selatan (Kamsel), Kamis (24/6/2021) pagi.

Untuk sampai di distrik Kamsel, rombongan DPMK menumpang beberapa perahu speedboat. Menyusuri kali Makamo menuju kali Edege hingga tiba di Puweta, ibukota distrik Kamsel.

Perjalanan ke Puweta bisa ditempuh dengan berjalan kaki, tetapi mengingat efektivitas waktu, rombongan memilih ikut transportasi sungai.

“Pada hari Kamis pagi (24/6/2021), kami menggunakan perahu ke distrik Kamuu Selatan,” kata Yeron Agapa, sekretaris DPMK kabupaten Dogiyai.

Kunjungan kerja ke distrik Kamsel merupakan rangkaian dari kegiatan sosialisasi Pilkades serentak tahun 2021. Setelah sebelumnya di distrik Kamuu, Selasa (22/6/2021), serta distrik Kamuu Utara dan Kamuu Timur, Rabu (23/6/2021).

Pemaparan materi Pilkades di depan kantor distrik Kamuu Selatan, Kamis (24/6/2021) siang. (Dok. Pri.)

Rangkaian sosialisasi Pilkades ditandai dengan pemaparan materi Peraturan Bupati Dogiyai nomor 05 tahun 2021 tentang tata cara pemilihan, penetapan, pelantikan, dan pemberhentian kepala desa/kampung kabupaten Dogiyai tahun 2021.

Kegiatan dibuka resmi Oskar Makai, wakil bupati Dogiyai, di aula Kingmi Digikotu, Mowanemani, Senin (21/6/2021).

Sebelum ke distrik Kamuu Selatan, sesuai jadwal yang dikeluarkan DPMK kabupaten Dogiyai, pada hari yang sama, sosialisasi juga berlangsung di distrik Dogiyai. Jadwal sosialisasi Pilkades serentak 2021 tertera dalam surat dengan nomor 005/137/DPMK/2021 tertanggal 19 Juni 2021.

Meski harus menyusuri dua sungai dengan tingkat resiko tertentu, Yeron Agapa menyadari pentingnya tugas dan tanggung jawab sebagai pengabdiannya di negeri sendiri.

“Pelayanan kepada masyarakat kampung merupakan keharusan bagi kami pimpinan dan staf DPMK Dogiyai,” ucapnya.

Perjuangan melewati dua sungai, bagi Yeron, tak lain adalah bagian dari pengabdian demi menjawab kerinduan masyarakat segera miliki kepala desa definitif hasil pilihan sah melalui Pilkades serentak tahun ini.

Menuju puncak Pilkades, sejumlah tahapan mesti dilakukan. Salah satunya sosialisasi Perbup yang antara lain memuat tata cara pemilihan dan penetapan hingga pelantikan.

“Komitmen bapak bupati Yakobus Dumupa bersama jajaran pemerintahan kabupaten Dogiyai segera mensahkan kepala desa definitif sesuai dengan pilihan masyarakat setempat itulah yang kami perjuangkan, meski harus melewati berbagai tantangan, termasuk harus menumpang perahu ke Puweta,” tutur Agapa.

Kisah tersendiri dialami Dr. Ferdinand Pakage, kepala bidang Kelembagaan DPMK kabupaten Dogiyai, yang turut menyertai rombongan ke distrik Kamuu Selatan.

Pakage pertama kali dari Dogiyai merasakan langsung bagaimana orang naik perahu di kali.

“Ini kisah yang sulitkan saya lupakan.”

Doktor termuda asal kabupaten Deiyai ini menerima tantangan menyusuri sungai untuk menjalankan tugas, mensosialisasikan Perbup Dogiyai nomor 05 tahun 2021.

Rombongan pimpinan dan staf DPMK kabupaten Dogiyai menumpang speedboat di kali Makamo dan kali Edege menuju Puweta, distrik Kamuu Selatan, Kamis (24/6/2021) kemairn. (Dok. Pri.)

Tiba di Puweta, rombongan DPMK disambut masyarakat dari sembilan desa. Mereka hadir mendengar penjelasan langsung mengenai aturan dan tahapan Pilkades.

“DPMK selaku instansi teknis turun langsung melakukan sosialisasi Pilkades di seluruh distrik. Kami harus bekerja cepat untuk memastikan masyarakat memahami baik tentang keseluruhan proses Pilkades agar pada saatnya mereka boleh memilih kepala desa yang dianggap mampu memimpin selama satu periode mendatang,” jelas Pakage.

Kehadiran kepala desa definitif sangat penting mengingat pemanfaatan anggaran besar tiap tahun cukup rawan dalam penyalahgunaan. Karena itu, warga harus satu hati menentukan pemimpin yang tepat dan dianggap sangat layak.

Dari lima bakal calon yang akan beradu nasib di ajang Pilkades, diharapkan satu diantaranya mendapat legitimasti rakyat untuk memimpin pemerintahan kampung.

“Untuk maksud itulah selama satu minggu kami terus mensosialisasikan Perbup serta aturan nasional agar dapat dipahami oleh seluruh perangkat desa bersama masyarakatnya. Harapan kami, materi sosialisasi bisa dipahami baik supaya proses pemilihan berlangsung baik dan hasilnya pun memuaskan semua pihak di kampung itu,” tuturnya.

Pilkades serentak di seluruh kabupaten Dogiyai bertujuan baik, yakni semata-mata demi kemajuan masyarakat dan kampung.

“Tujuan dari Pilkades serentak ini semata-mata demi kemajuan masyarakat dan kampung. Di setiap kampung harus ada wajah pembangunan dengan menggunakan dana rutin tiap tahun,” kata Yeron menegaskan.

Sebagaimana diberitakan suarapapua.com, para pimpinan dan staf DPMK kabupaten Dogiyai mulai melakukan sosialisasi sejak 21 Juni lalu. Materi sosialisasinya, Perbup Dogiyai nomor 05 tahun 2021, serta Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) nomor 72 tahun 2020 tentang perubahan kedua atas Permendagri nomor 112 tahun 2014 tentang pemilihan kepala desa.

Masyarakat Bersyukur

Rangkaian sosialisasi tersebut disambut penuh antusias masyarakat kampung karena ini hal baru dan pertama kali akan diadakan pemilihan langsung. Sebelumnya, pemilihan kepala desa berdasarkan penunjukan pemerintah daerah.

Sejumlah tokoh masyarakat dari distrik Kamuu Utara dan Kamuu Timur begitu mengikuti pemaparan dari tim DPMK Dogiyai, mengucapkan terima karena telah mengembalikan hak masyarakat memilih kepala kampung.

“Materi Perbup dan Permendagri sudah kami ikuti. Memang selama ini tidak pernah ada sosialisasi seperti begini. Kepala kampung selalu main tunjuk, tidak melalui pemilihan. Kami ucapkan terima kasih, karena pada masa kepemimpinan Yakobus Dumupa-Oskar Makai, barulah akan ada pemilihan kepala desa,” kata salah tokoh masyarakat saat sesi tanya jawab di halaman kantor distrik Kamuu Utara, Rabu (23/6/2021).

DPMK Dogiyai sedang sosialisasikan Pilkades serentak tahun 2021 di Idakebo, distrik Kamuu Utara, Rabu (23/6/2021). Dihadiri para aparat kampung dan masyarakat dari dua distrik. (Dok. Pri.)

Sesi diskusi publik dimanfaatkan sejumlah tokoh intelektual Kamuu menyampaikan hal-hal teknis terkait proses Pilkades. Para pemateri cukup bijak menanggapi berbagai usulan dan pertanyaan.

Selain pemaparan materi di hadapan warga distrik Kamuu Utara dan Kamuu Timur yang datang dari 16 kampung, tim DPMK juga membuka ruang bagi warga bertanya dan sharing pendapat.

Sosialisasi dipandu Demianus Tebai, kepala seksi Bina Aparatur Kampung DPMK kabupaten Dogiyai, dengan pembicara Ferry Pakage yang lebih banyak menguraikan isi Perbup nomor 05 tahun 2021.

Di hadapan 16 penjabat kepala desa bersama para ketua dan anggota Badan Musyawarah Kampung (Bamuskam), serta masyarakat dari 16 desa di dua distrik itu, Ferry merincikan soal tahapan dan jadwal serta syarat pencalonan kepala desa sesuai Undang-Undang nomor 6 tahun 2004 tentang Desa.

“Setelah ikuti baik sosialisasi ini, masyarakat kampung bisa bicarakan lagi supaya pada saatnya memilih kepala kampung yang benar-benar cinta kampung dan mampu menjalankan tugas berat di tengah masyarakat demi memajukan kampung,” tandas Pakage.

Sosialisasi berlangsung dengan aman dan lancar. Masyarakat bahkan sangat antusias mengikutinya.

“Harapan kami, dengan sosialisasi begini masyarakat di kampung belajar berdemokrasi sesuai dengan aturan baku supaya mereka segera punya kepala desa definitif,” kata alumnus program doktoral Universitas Merdeka Malang, Jawa Timur, itu.

Seperti di Kamuu Utara, saat sosialisasi di Kamuu Selatan, Ferry Pakage bersama Yeron Agapa tampil sebagai pembicara di hadapan masyarakat 12 kampung.

Damiana Tekege, kepala DPMK kabupaten Dogiyai, menjelaskan, rangkaian kegiatan sosialisasi di 10 distrik dilakukan usai sosialisasi Perbup nomor 05 tahun 2021 tingkat kabupaten di aula Kingmi Digikotu, Mowanemani, Senin (21/6/2021). Kegiatan dihadiri 76 kampung yang tersebar di 10 distrik.

Damiana Tekege, kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Kampung (DPMK) kabupaten Dogiyai, saat sosialisasi Perbup Dogiyai tentang pelaksanaan Pilkades serentak tahun 2021, Senin (21/6/2021) di aula Kingmi Digikotu, Mowanemani, distrik Kamuu. (Dok. Ferry Pakage)

Kegiatan sama selanjutnya, kata Damiana, di distrik Kamuu, Selasa (22/6/2021), yang dihadiri aparat kampung dari 8 kampung bersama masyarakat.

Berlanjut hari berikut di distrik Kamuu Utara dan Kamuu Timur yang dipusatkan di kantor distrik Kamuu Utara, Idakebo.

Kemudian, Kamis (24/6/2021), tim DPMK bersama panitia Pilkades “turun” ke Kamuu Selatan. Hari berikut di distrik Dogiyai, dipusatkan di kantor distrik yang terletak di kampung Dogimani.

Sosialisasi Pilkades serentak di distrik Mapia digelar di lapangan sepakbola Gerardus Tigi, Bomomani, Sabtu (26/6/2021). Pada hari yang sama juga di distrik Mapia Tengah dan Mapia Barat. Sosialisasi untuk dua distrik itu dipusatkan di halaman Pastoran Modio.

Baik di Idakebo, Puweta, Dogimani maupun di Bomomani dan Modio, sejumlah perwakilan tokoh masyarakat dan intelektual setempat mengapresiasi pemerintah kabupaten Dogiyai dibawah kepemimpinan Yakobus Dumupa-Oskar Makai yang mengagendakan pemilihan kepala desa secara langsung dan serentak dengan cara demokratis dan terbuka.

Setahun terakhir, sejak April 2020 lalu, 76 kampung di kabupaten Dogiyai dipimpin penjabat kepala desa. Itu menyusul berakhirnya masa kerja para kepala desa yang dilantik bupati Thomas Tigi.

Pewarta: Markus You

Terkini

Populer Minggu Ini:

ULMWP: Aneksasi Papua Ke Dalam Indonesia Adalah Ilegal!

0
Tidak Sah semua klaim yang dibuat oleh pemerintah Indonesia mengenai status tanah Papua sebagai bagian integral dari Negara Kesatuan Republik Indonesia, karena tidak memiliki bukti- bukti sejarah yang otentik, murni dan sejati dan bahwa bangsa Papua Barat telah sungguh-sungguh memiliki kedaulatan sebagai suatu bangsa yang merdeka sederajat dengan bangsa- bangsa lain di muka bumi sejak tanggal 1 Desember 1961.

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.