Laporan WargaUskup Jayapura Ditahbiskan Pekan Depan, Dua Kepala Daerah Sumbang Dua Miliar

Uskup Jayapura Ditahbiskan Pekan Depan, Dua Kepala Daerah Sumbang Dua Miliar

JAYAPURA, SUARAPAPUA.com — Mgr. Yanuarius Theofilus Matopai You akan ditahbiskan sebagai Uskup Keuskupan Jayapura menggantikan Mgr. Leo Laba Ladjar, OFM. Tahbisan Uskup Terpilih akan diadakan di Katedral Kristus Raja, Dok V, kota Jayapura, Papua, Kamis, 2 Februari 2023.

Uskup Agung Mgr. Piero Pioppo, Nuntio Apostolik – Duta Besar Vatikan untuk Indonesia, dipastikan hadir memimpin langsung prosesi tahbisan Uskup Jayapura.

Mgr. Yanuarius Theofilus Matopai You tercatat sebagai Uskup pertama orang asli Papua yang ditunjuk Sri Paus Fransiskus dari Tahta Suci Vatikan pada tanggal 29 Oktober 2022. Ia terpilih setelah 128 tahun Gereja Katolik masuk ke Tanah Papua

Sejauh ini berbagai persiapan terus dilakukan panitia bersama umat untuk meriahkan acara tahbisan Episcopal. Salah satunya penggalangan dana melalui derma dan sumbangan sukarela.

Dua kepala daerah bahkan “turun” sumbangkan dana cukup besar.

Adalah bupati Keerom Pieter Gusbager yang lebih dulu menyumbangkan Rp1 Miliar. Sumbangan diserahkan langsung ke panitia di Katedral, Dok V, Rabu (25/1/2023) sore.

“Terima kasih banyak bapak bupati Keerom,” ucap Elpius Hugi, ketua umum panitia Pentahbisan dan Misa Stasioner Uskup Terpilih Keuskupan Jayapura, begitu terima sumbangan dari Pieter Gusbager.

Penyerahan disaksikan sejumlah panitia yang sedang hadiri rapat koordinasi di halaman Katedral.

Baca Juga:  Polda Papua Diminta Evaluasi Penanganan Aksi Demo di Nabire

Gusbager bilang, bantuan ini sebagai bentuk apresiasi kepada Gereja Katolik yang dianggap telah memberikan kontribusi besar kepada umat atau rakyatnya di kabupaten Keerom. Ia menyadari daerah Keerom yang terletak di perbatasan Indonesia-PNG tak terlepas dari kontribusi besar Gereja Katolik.

Perlu diketahui, Gereja Katolik masuk wilayah Tabi pertama kali di Keerom. Ordo Fransiskan adalah perintis pertama Gereja Katolik masuk di wilayah adat Tabi.

Selain bantuan untuk upacara tahbisan dan Misa Stasioner Uskup Terpilih, bupati Pieter Gusbager atas nama pemerintah kabupaten Keerom dan masyarakatnya memberikan uang tunai Rp500 Juta untuk digunakan dalam penyelesaian pembangunan gedung Katedral.

Bupati Keerom juga menyumbangkan 10 ekor babi untuk meriahkan upacara tahbisan Uskup Jayapura terpilih.

“Bantuan ini semuanya hanya untuk satu kemuliaan nama Tuhan Yesus Kristus,” ucap Gusbager disambut tepuk tangan panitia dan umat yang hadiri pertemuan.

Bantuan kedua disusul Frans Pekey, penjabat walikota Jayapura.

Pemkot menurut Frans menyumbangkan dana senilai Rp1 Miliar.

“Dari pemerintah kota Jayapura sebesar satu miliar rupiah,” kata Pekey.

Dana tersebut, selain digunakan dalam mendukung prosesi tahbisan Uskup, diharapkan sedikitnya disisihkan untuk tuntaskan sisa pembangunan gedung Katedral.

Sebagai bagian dari panitia tahbisan, Frans menyampaikan permohonan maaf karena baru kali ini bergabung mengingat kesibukan dengan urusan dinas.

Baca Juga:  Empat Jurnalis di Nabire Dihadang Hingga Dikeroyok Polisi Saat Liput Aksi Demo

Pekey berharap sejumlah hal siap fasilitasi panitia sukseskan kegiatan keagamaan itu. Antara lain fasilitas pendukung seperti Stadion Mandala sebagai tempat pesta rakyat usai tahbisan di Katedral, juga untuk kebutuhan air minum, tenaga medis, termasuk kendaraan berupa bus milik Pemkot akan dikerahkan.

“Tinggal kita saling koordinasi saja. Upacara tahbisan yang pasti akan berlangsung meriah bisa sukses dan lancar dalam keadaan aman,” pintanya.

Yulius Umboro, sekretaris umum panitia Pentahbisan Uskup Jayapura, akui pada rapat koordinasi ini telah dipastikan sejumlah kesiapan panitia untuk sukseskan upacara tahbisan Uskup Terpilih Keuskupan Jayapura.

“Kerja kita masih lanjut. Ada banyak kekurangan. Satu pekan kedepan harus kerja kerja lagi. Pada intinya dukungan dari berbagai pihak sudah ada. Kita berharap, acaranya nanti sukses,” kata Yulius.

Selain dukungan dalam bentuk sumbangan uang dari berbagai pihak, panitia juga mendapat dukungan penuh dari pemerintah provinsi dalam hal ini KONI Papua. Dukungannya berupa penyediaan fasilitas yang dibutuhkan selama kegiatan, salah satunya izin penggunaan Stadion Mandala Jayapura.

“Pesta syukurannya dari Stadion Mandala, karena kita sudah diizinkan oleh KONI Papua. Sejumlah fasilitas yang ada di stadion ini akan kita gunakan,” jelasnya.

Hal itu menurut Yulius setelah George Weyasu, sekretaris umum KONI Papua, hadir langsung dalam rapat koordinasi dengan panitia di halaman Katedral, Rabu (24/1/2023) sore.

Baca Juga:  Raih Gelar Doktor, Begini Pesan Aloysius Giyai Demi Pelayanan Kesehatan di Papua

Panitia mulai bekerja setelah terpilih pada Selasa (15/11/2022) dalam rapat bertempat di aula paroki Kristus Terang Dunia, Waena.

Sesuai jadwal kegiatan, usai tahbisan Episcopal dan pesta rakyat, akan dilanjutkan Misa Stasioner atau Misa Pontifical Uskup Jayapura pada Sabtu (4/2/2023).

Informasi yang diperoleh media ini, umat Katolik di Jayapura dan Keerom sudah diminta untuk berpartisipasi dengan menyumbangkan derma mendukung kegiatan besar ini. Begitupun umat dari Dekenat Pegunungan Tengah, dan Dekenat Pegunungan Bintang.

Umat Katolik kategorial Mee misalnya, sumbangan sudah dijalankan beberapa kali. Hasil dari “Ebamukai” terus dihitung sebelum diserahkan ke pihak panitia.

Umat dari daerah-daerah di luar wilayah pastoral Keuskupan Jayapura juga turut menyumbang melalui koordinator yang dipercayakan panitia inti. Seperti dari Timika, Dogiyai, Paniai, Deiyai, Nabire, Wamena, dan daerah lain, sedang galang dana untuk seterusnya dikirim ke panitia pentahbisan di Jayapura.

Sekadar diketahui, Stadion Mandala Jayapura akan dipakai sebagai tempat untuk acara syukuran atas pentahbisan Mgr. Yanuarius Theofilus Matopai You. Diperkirakan umat dari berbagai daerah di Tanah Papua akan hadir di stadion bersejarah bagi tim Persipura.

Editor: Markus You

Terkini

Populer Minggu Ini:

Pemkab Yahukimo Belum Seriusi Kebutuhan Penerangan di Kota Dekai

0
“Pemerintah kita gagal dalam mengatasi layanan penerangan di Dekai. Yang kedua itu pendidikan, dan sumber air dari PDAM. Hal-hal mendasar yang seharusnya diutamakan oleh pemerintah, tetapi dari pemimpin ke pemimpin termasuk bupati yang hari ini juga agenda utama masuk dalam visi dan misi itu tidak dilakukan,” kata Elius Pase.

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.