DEKAI, SUARAPAPUA.com — Badan Pekerja Sinode (BPS) Gereja Kristen Injili (GKI) di Tanah Papua Wilayah Pelayanan 10 menggelar Konven pelayan selama tiga hari di Gereja Metanoia, Dekai, Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan.
Konven dihadiri ketua Sinode GKI diwakili oleh wakil ketua dan para ketua klasis: Yalimo Angguruk, Balim Yalimo, Balim Selatan, Yalimo Elelim, serta para penginjil dan guru jemaat.
Kegiatan Konven itu sempat mengalami kesulitan karena situasi di Dekai, ibukota kabupaten Yahukimo. Tetapi pada akhirnya bisa dilaksanakan dan berjalan baik.
“Kami telah melaksanakan meskipun situasi di Yahukimo berturut-turut terjadi kejadian-kejadian yang menghambat kegiatan ini, tetapi dibalik semua itu ada maksud Tuhan dan akhirnya Konven pelayan dapat diselenggarakan dengan baik,” kata Esau Miram, ketua panitia kepada wartawan di Dekai, Kamis (4/5/2023) malam.
Esau Miram juga mengapresiasi pimpinan GKI di Tanah Papua dengan adanya kegiatan itu menjadi pedoman terhadap para pelayan dalam pelayanan di empat klasis di Wilayah 10.
“Kami menyambut positif supaya pelayan kami dapat dibina terus untuk menunjang pelayanan di masing-masing tempat tugas dan mengikuti kesamaan dari tingkat sinode,” katanya.
Wakil bupati Yahukimo itu menilai kesejahteraan para pelayan di pedalaman Papua pegunungan sulit dalam kualitas maupun penunjang hidup, maka menjadi rekomendasi buat Sinode untuk dapat ditindaklanjuti.
“Selama ini mereka [penginjil] layani dengan apa adanya, sehingga kami merekomendasikan supaya memperhatikan nasib mereka baik kesejahteraan dan juga pembinaan-pembinaan mengenai pengetahuan dalam pelayanan mereka,” harap Miram.
Ia tekankan peningkatan regenerasi pelayan sebagai pendeta hingga penginjil dan guru jemaat di setiap pos pelayanan yang ada.
“Kami merekomendasikan SDM di gereja baik itu sekolah STT, juga sekolah Alkitab di Apahapsili dan juga guru jemaat di Manokwari perlu diaktifkan kembali dan ditingkatkan kualitasnya, sehingga regenerasi terjadi di setiap klasis GKI,” katanya.
Saat Konven, Pdt. Yudas Meage, Anggota BP Sinode Wilayah 10 mengatakan, pelayanan pekabaran Injil secara komprehensif baik di bidang kesehatan, pertanian dan pertukangan.
“Pekabaran Injil, juga bidang kesehatan, pertukangan, pertanian selalu jalan. Pada waktu yang lalu, di Angguruk itu pusat pertanian dan di Apahapsili pusat pertukangan, terus juga penginjilan,” jelasnya.
Kata Meage, penting untuk menyiapkan generasi mempunyai misi dengan pembinaan-pembinaan. Sebab, pihaknya menilai regenerasi di pelayanan di wilayah 10 semakin ke sini mulai suram. Karena itu harus ditingkatkan dengan pola pembinaan.
“Perkembangan sekarang kita lihat agak suram-suram seperti di bidang pertanian dan pertukangan tidak aktif, tetapi bidang kesehatan dengan penginjilan masih aktif,” kata Meage.
Meage juga mengapresiasi adanya kegiatan ini untuk penyeragaman manajemen sistem pelayanan seluruh Papua dengan satu pedoman yang sama.
“Seluruh pelayan firman, pendeta, guru jemaat dan penginjil memiliki pemahaman yang sama karena mereka [merupakan] ujung tombak pemberlakuan tata gereja di seluruh Tanah Papua,” imbuhnya.
Pewarta: Atamus Kepno
Editor: Markus You