Tanah PapuaMeepagoBupati Paniai Biayai 32 Pelajar Meepago di SMA Presiden 2 Banten

Bupati Paniai Biayai 32 Pelajar Meepago di SMA Presiden 2 Banten

NABIRE, SUARAPAPUA.com — Satu gebrakan kembali dilakukan bupati Meki Nawipa dengan membiayai 32 pelajar dari sejumlah sekolah di kabupaten Paniai, bahkan beberapa anak diantaranya berasal dari lima kabupaten tetangga di wilayah Meepago untuk lanjutkan studi di SMA Presiden 2 Tanjung Lesung, Banten.

Kabupaten tetangga itu antara lain Mimika, Intan Jaya, Deiyai, Dogiyai, dan Nabire.

Kata Meki Nawipa, 32 peserta beasiswa pemerintah kabupaten (Pemkab) Paniai pada tahun ini telah dikirim ke sekolah unggulan yang terletak di kabupaten Pandeglang, provinsi Banten.

“Kerja sama dengan SMA Presiden 2 Tanjung Lesung sudah kami mulai dari tahun lalu dengan mengirim 10 pelajar. Mereka semuanya dari Paniai. Untuk tahun ini, ada 32 anak Meepago yang kita berangkatkan ke sana. Ini semata-mata demi masa depan adik-adik sebagai generasi penerus,” ujarnya sesaat melepas secara resmi dari pelataran bandar udara Nabire, Jumat (14/7/2023).

Turut serta Ribka Haluk, penjabat gubernur Papua Tengah, dalam acara pelepasan 32 anak dari wilayah Meepago, provinsi Papua Tengah.

Baca Juga:  Generasi Penerus Masa Depan Papua Wajib Membekali Diri
Bupati Paniai Meki Nawipa melepas 32 pelajar asal Meepago melanjutkan pendidikan di SMA Presiden 2 Tanjung Lesung, Banten. (Ist)

Sejumlah arahan disampaikan Meki Nawipa kepada siswa-siswi yang baru selesai jenjang SMP itu saat pertemuan didampingi orang tua wali di aula kantor bupati Paniai, Senin (10/7/2023).

Bupati Meki Nawipa menjelaskan, 32 pelajar akan lanjut ke SMA Presiden 2 Tanjung Lesung dengan biaya sepenuhnya ditanggung Pemkab Paniai.

“Biaya sekolah, asrama dan semua kebutuhan selama tiga tahun kami tanggung seluruhnya sampai adik-adik tamat SMA di sana,” katanya.

Termasuk transportasi ke kota studi, kata Meki, ditanggung seluruhnya.

Hanya dengan kebijakan menyekolahkan anak-anak generasi penerus masa depan tersebut, ia yakin akan menuai hasil menggembirakan pada saatnya.

“Kami harus siapkan SDM masa depan negeri ini. Adik-adik adalah penerus kami di 10 sampai 20 tahun mendatang,” ujar Meki.

Bagi Meki Nawipa, SDM perlu disiapkan agar kelak mereka bisa menjadi tuan di atas negerinya sendiri di Meepago dan Papua umumnya. Menjadi tuan di negerinya sendiri dengan sukses di segala bidang, tidak saja kelak harus menjadi pegawai aparatur sipil negara (ASN).

Baca Juga:  Situasi Paniai Sejak Jasad Danramil Agadide Ditemukan

Oleh karena tantangan masa depan bakal kian kompetitif, ia sarankan setiap anak mesti siapkan diri dengan melewati proses pendidikan. Tiga tahun wajib dilewati hingga lulus untuk mengejar cita-cita dan impian besar di masa depan.

“Masa depan kita ada di tangan anak-anak ini. Maka, pada tahun ini Pemkab Paniai membiayai pendidikan adik-adik secara penuh selama tiga tahun hingga tamat,” ujarnya.

Kepada 32 peserta penerima beasiswa, bupati Paniai minta fokus belajar dan wajib patuhi aturan di sekolah dan asrama.

“Hari ini kalian pergi sekolah di SMA Presiden 2 Tanjung Lesung. Pesan saya, adik-adik harus belajar baik-baik sampai tamat, lalu lanjut lagi untuk mengejar impian supaya nanti pulang bangun negeri ini. Hanya dengan sekolah yang bak, 10 sampai 20 tahun kemudian kita tidak akan susah dengan SDM. Kalau sukses berarti jelas itu satu kebanggaan bagi orang tua kalian, juga tentu kebanggaan saya. Pasti saya akan bangga melihat kalian sudah sukses pendidikan dan sukses dalam kehidupan nanti karena bisa kuasai semua sisi,” tutur Meki.

Baca Juga:  Kronologis Tertembaknya Dua Anak Oleh Peluru Aparat di Sugapa, Intan Jaya

Pj gubernur Papua Tengah mengapresiasi kebijakan bupati Paniai yang digagas sejak tiga tahun lalu.

“Luar biasa dengan kebijakan ini. Mari kita aplaus. Hebat, saudara Meki Nawipa sudah memikirkan masa depan anak-anak kita, adik-adik kita,” ujar Ribka Haluk.

Terpisah, Soleman Boma, pelaksana tugas Sekda Paniai yang juga koordinator penghubung SMA Presiden 2 Tanjung Lesung, memastikan, 32 siswa-siswi tersebut telah diantar langsung dan diterima pihak sekolah bersama pengelola Yayasan Pendidikan Universitas Presiden (YPUP).

“Tanggal 15 Juli adik-adik sudah masuk asrama dan hari Selasa mengikuti MPLS (masa pengenalan lingkungan sekolah) selama tiga hari. Setelah itu mereka memasuki PPKD (program pendidikan karakter dan disiplin,” jelasnya. []

Terkini

Populer Minggu Ini:

Jurnalis Senior Ini Resmi Menjabat Komisaris PT KBI

0
Kendati sibuk dengan jabatan komisaris BUMN, dunia jurnalistik dan teater tak pernah benar-benar ia tinggalkan. Hingga kini, ia tetap berkontribusi sebagai penulis buku dan penulis artikel di berbagai platform media online.

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.