JAYAPURA, SUARAPAPUA.com— Organisasi masyarakat sipil dan gereja-gereja di Fiji dan Pasifik mengumumkan akan melakukan aksi unjuk rasa pada 12 Juli 2024.
Aksi itu direncanakan dilakukan sebagai bentuk solidaritas terhadap Kanaky #NewCaledonia dan #WestPapua menjelang pertemuan para pemimpin negara-negara Pasifik selatan yang tergabung di dalam Forum Kepulauan Pasifik (PIF) di Tonga pada akhir Agustus 2024.
Hal ini dilakukan untuk berupaya secara regional menyoroti penentuan nasib sendiri dan dekolonisasi bangsa Kanak dan West Papua.
Aksi tersebut direncanakan dilakukan dengan tema Aksi Solidaritas Fiji untuk Kanaki dan West Papua. Aksi akan dilakukan pada pukul 9.00 – selesai di kota Suva, Negara Kepulauan Fiji.
Aksi yang hendak dilaksanakan ini selain menunjukan kepada pimpinan negara-negara PIF yang akan hadir dalam pertemuan di Tonga, tetapi juga merupakan bagian dari kampanye kepada dunia tentang keinginan rakyat Kanaki dan West Papua yang ingin merdeka dan berdaulat, bebas dari penindasan negara-negara lain.
Pertemuan PIF di Tonga – Membangun yang lebih baik
Pertemuan tahunan Pacific Islands Forum (PIF) ke-53 di Negara Kerajaan Tonga akan dilakukan pada 26-30 Agustus 2024 yang akan diketuai oleh Perdana Menteri Tonga, Hon Hu’akavemeiliku Siaosi Sovaleni.
Pertemuan itu dilakukan dengan tema ‘Pasifik yang Tangguh dan Transformatif – Membangun yang Lebih Baik Sekarang’.
Visi Tonga untuk Pertemuan Pemimpin Forum Kepulauan Pasifik ke-53 adalah agar Pasifik bergerak melampaui pertimbangan kebijakan menuju implementasi – untuk mencapai transformasi dengan membangun lebih baik ke depan.
Tonga mengakui pentingnya ketahanan, yang mencakup ketujuh bidang tematik Strategi 2050.
Para Pemimpin Forum Kepulauan Pasifik bertemu setiap tahun untuk mengembangkan tanggapan kolektif terhadap isu-isu regional dan mewujudkan visi mereka untuk Kawasan Pasifik yang tangguh dalam perdamaian, keharmonisan, keamanan, inklusi sosial, dan kemakmuran, yang memastikan semua orang Pasifik dapat menjalani kehidupan yang bebas, sehat, dan produktif.
Para pemimpin akan berkumpul, terlibat dalam diskusi dan menyepakati kebijakan yang pada akhirnya akan bermanfaat bagi masyarakat di kawasan ini (Pasifik).
Pertemuan ini merupakan kesempatan unik bagi para Pemimpin untuk membahas masalah dan tantangan mendesak yang dihadapi Benua Biru Pasifik, serta mendorong kolaborasi dan kerja sama dalam mengejar tujuan bersama.