Tiga Tahun SD Inpres Kurima Tidak Ada Proses Belajar Mengajar, Kepsek Diminta Diganti

0
229
Siswa-siswi dan orang tua murida ketika menggelar aksi spontan di halaman SD Inpres Kurima di Obolma pada 24 Maret 2025. (Supplied for Suara Papua)
adv
loading...

JAYAPURA, SUARAPAPUA.com— Sekolah Dasar (SD) Inpres Kurima, Distrik Kurima Kabupaten Yahukimo, Provinsi Papua Pegunungan sudah tidak melaksanakan proses belajar mengajar selama tiga tahun lebih, sejak tahun 2022 hingga 2025.

Bahkan sekolah dasar yang berada di ibu kota distrik Kurima, Kabupaten Yahukimo itu tanpak dipenuhi rumput dan kondisi gedung sekolahnya telah mengalami kerusakan akibat tidak adanya perhatian oleh pengelola sekolah.

Kaitan dengan hal itu, sebagai bagian dari keprihatinan akan pentingnya sumber daya manusia Kurima dan Yahukimo dan Papua, para alumni yang tergabung dalam Alumni SD Inpres Obolma bersama para orang tua murid yang pendidikannya diabaikan telah melakukan aksi spontak di halaman SD Inpres Kurima pada 24 Maret 2025.

“Kami yang tergabung dalam Alumni SD Inpres Kurima di Obolma, hari ini telah melakukan pertemuan dengan orang tua murid dan telah melakukan aksi spontan merespon sekolah kami yang tanpak menyedihkan dan karena sangat terbengkalai,” ujar Albert Siep, koordinator dalam pertemuan dan aksi spontan tersebut.

Siep mengatakan, akibat dari sekolah yang tidak menjalankan proses belajar mengajar yang lebih dari tiga tahun, sejak 2022 hingga 2025 ini, akibatnya anak-anak sekolah terlantar.

ads
Baca Juga:  Siswa SMK YPK Paulus Dok V Mengaku Senang Belajar Ilmu Jurnalistik dan Literasi Digital

“Dari tahun 2022, jadi sekitar 3 tahun siswa SD tidak bisa belajar, bahkan mereka tidak bisa lanjut sekolah ke tingkat SMP atau SMA. Pokoknya jadi korbanlah. Anak-anak terlantar dan tidak dapat pendidikan yang baik, bahkan sekolah sudah penuh dengan rumput dan tidak terawat oleh pihak sekolah,” kata Siep.

Tanpak halaman SD Inpres Kurima di Obolma. (Supplied for SP)

Oleh sebab itu dalam kesempatan ini kata Siep, pihaknya sebagai alumni dan orang tua murid melakukan pertemuan dan melakukan aksi spontan.

Dalam aksi ini kata dia pihaknya mendesak Pemerintah Kabupaten Yahukimo, dalam hal ini Dinas Pendidikan dan Pengajaran Kabupaten Yahukimo agar segera menganti kepala sekolah SD Inpres Kurima di Obolma.

“Anak-anak yang ingin sekolah terlantar maka hari ini kami alumni dan orang tua meminta kepada pemerintah Kabupaten Yahukimo melalui Dinas Pendidikan Kabupaten Yahukimo untuk segera mengganti kepala sekolah SD Inpres obolma, agar anak-anak dapat mendapatkan pendidikan.”

Pihaknya mengatakan, kepala sekolah tersebut sejak mendapat tanggung jawab sebagai kepala sekolah di SD Inpres Kurima tidak perna ada di tempat, malah memilih tinggal di Dekai, Ibukota Kabupaten Yahukimo. Dampaknya operasional sekolah tidak jalan, guru-guru terbengkalai.

Baca Juga:  HMPT Tegas Menolak UU TNI dan MBG di Tanah Papua

Sejak kepala sekolah tidak ditempat, guru-guru juga tidak melakukan proses belajar mengajar.

“Selama ini ada dua guru honorer yang melakukan tugas belajar mengajar tanpa keterlibatan kepala sekolah dan guru, namun sejak tahun 2022 honor mereka tidak perna dibayarkan. Sehingga mereka memilih tidak mengajar, walaupun kondisi sekolah seperti itu.”

“Oleh karena itu kami sudah buat surat untuk langsung bawa ke dinas terkait dengan tembusan kepada tokoh-tokoh semua, yakni pihak distrik, lurah obolma, kepala kampung, pihak Polsek dan Koramil Kurima. Termasuk toko pemuda dan perempuan serta intelektual. Setela itu kami akan bawa ke dinas P dan P agar kepala sekolah baru bisa didatangkan,” pungkasnya.

Data DAPODIK sekolah

Papan nama SD Inpres Kurima dan bagian gedung sekolah yang rusak. (Supplied for SP)

Data sekolah berdasarkan Data Pokok Pendidikan (DAPODIK) Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah per tanggal 25 Maret 2025, data peserta didik semester genap tahun 2024/2025 sebanyak 352 siswa. Terdiri dari 203 laki-laki dan 149 perempuan.

Sementara pengajar sebanyak 12 orang, yang terdiri dari guru laki-laki dan tenaga kependidikan (Tendik) sebanyak 5 orang dan perempuan sebanyak 7 orang.

Baca Juga:  Koalisi Keselamatan Jurnalis Minta DPR Papua Dorong Polisi Ungkap Kasus Bom Molotov Jubi

Ruang kelas berdasarkan data tahun 2024/2025 sebanyak 6 kelas, satu ruang guru, 1 ruang pimpinan, 2 toilet, 1 ruang gedung dan 5 ruang bangunan.

Sementara data peserta didik semester genap tahun 2023/2024 sebanyak 300 siswa, yang terdiri dari 173 siswa laki-laki dan 127 siswa perempuan. Sedangkan total pengajar dan Tendik sebanyak 14 orang, terdiri dari 6 guru tenaga laki-laki dan 8 tenaga perempuan.

Data peserta didik semester ganjil tahun 2023/2024 sebanyak 290, sementara guru dan Tendik sebanyak 13 orang.

Data peserta didik semester ganjil tahun 2022/2023 sebanyak 200 siswa, sedangkan guru dan Tendik sebanyak 11 orang.

Dari data-data tersebut menunjukan adanya proses belajar mengajar yang berjalan di SD Inpres Kurima. Jumlah siswa maupun tenagara didik ada yang berkurang dan ada yang meningkat. Namun sejak 2022 tidak ada proses belajar yang dilakukan pihak sekolah.

“Oleh sebab itu pihaknya akan menyampaikan aspirasi ini kepada Dinas Pendidikan dan Pengajaran Kabupaten Yahukimo dalam waktu dekat ini untuk melihat sekolah tersebut dan adanya kepala sekolah baru yang bisa melakukan tugas belajar mengajar di tempat,” pungkasnya.

Artikel sebelumnyaSP dan SMKS YPK Paulus Terbitkan Tabloid SEPA, Siswa Mengaku Puas dan Senang
Artikel berikutnyaPemerintah Lanny Jaya Sidak di Pasar Tiom, Temukan Barang Kadaluwarsa