ArsipRuben Magai: Saya Tidak Tahu Otsus Plus

Ruben Magai: Saya Tidak Tahu Otsus Plus

Sabtu 2014-02-08 10:37:30

PAPUAN, Jayapura— Ketua Komisi A Dewan Perwakilan Rakyat Provinsi (DPRP) Papua, Ruben Magai mengaku, tidak tahu menahu soal otsus plus yang sementara di dorong oleh Pemerintah Provinsi Papua. Ruben juga mengaku tak meneyetujui otsus plus.

"Saya tidak tahu otsus plus yang sementara di dorong oleh pemerintah Provinsi Papua," kata Ruben dalam diskusi terbatas antara Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) tentang kinerja anggota DPR di hotel Matos Abepura, Jumat (7/2).

Menurut Ruben, dirinya tak mau tahu menahu soal otsus plus karena sebelum penyusunan otsus plus, dirinya meminta agar sebelum penyusunan otsus plus, otsus yang dilaksanakan harus dievaluasi dengan melibatkan semua pihak. Namun, evaluasi yang diminta tak digubris oleh pihak eksekutif (pemerintah).

"Saya usulkan evaluasi tapi tidak dilakukan. Padahal, ini penting. Libatkan semua pihak, entah masyarakat atau OPM untuk evaluasi otsus. Tapi tidak jalan jdi sa tidak ikuti otsus plus," ujarnya.

Sementara itu, sekretaris LMA Port Numbay, Edy Ohoiwutun berharap, otsus plus bisa merebut pembangunan di Papua. "Kalau bisa, otsus plus merebut pembangunan di Papua," ujarnya.

Selain itu, lanjut Edy, sistem perencanaan pembangunan jangan mengarah ke semua lini. Dia menambahkan, harus ada tiga dimensi pembangunan yakni pembangunan di wilayah pegunungan, pembangunan di wilayah kepulauan dan pembangunan di wilayah pesisir pantai. Dengan begitu, pembangunan yang diharapkan tepat sasaran.

MIOSINDI

Terkini

Populer Minggu Ini:

Umat Keuskupan Timika Diajak Rayakan 130 Tahun Misi Katolik di Tanah...

0
"Oleh karena itu, melalui surat keputusan ini, saya, Administrator Diosesan Keuskupan Timika mengajak semua umat Katolik di Keuskupan Timika untuk mengadakan perayaan syukur pada tanggal 22 Mei yang akan datang," kata Pastor Kuayo.

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.