BeritaMelihat Pemimpin Masa Lalu, Masa Kini dan Masa yang Akan Datang, FMJ-PTP...

Melihat Pemimpin Masa Lalu, Masa Kini dan Masa yang Akan Datang, FMJ-PTP akan Gelar Seminar

melihat-pemimpin-masa-lalu-masa-kini-dan-masa-yang-akan-datang-fmj-ptp-akan-gelar-seminar-bc4d98276a4af1be23d2e65fa46535e3_sedengna
FMJ-PTP ketika memberikan keterangan persnya di Wamena. (Foto: Elisa/Suara Papua)

Juru bicara FMJ-PTP, Laorens Elosak kepada suarapapua.com mengakui, seminar yang direncanakan ini bertujuan untuk melihat pandangan masing-masing tokoh mengenai pentingnya pemimpin Jayawijaya yang diharapkan lebih baik kedepan.

“Tetapi intinya, seminar ini tidak ada muatan kepentingan di dalamnya, hanya saja bagaimana kita bersama mendiskusikan dan mendengar pandangan dari masing-masing tokoh mengenai pemimpin Jayawijaya yang lebih baik kedepan,” ujar Elosak.

Untuk pemateri dalam seminar ini, kata dia, dari berbagai pihak atau tokoh di Jayawijaya. Seperti dari Pemerintah Daerah akan disampaikan oleh Sekda Jayawijaya, Yohanes Walilo dan gereja akan disampaikan Pater Frans Lieshout, OFM dari Katolik dan Pdt. Judas Meage dari Protestan.

Baca Juga:  Pertamina Pastikan Stok Avtur Tersedia Selama Arus Balik Lebaran 2024

Sementara, dari tokoh adat akan disampaikan Korneles Oagai, sedangkan tokoh perempuan sedang disiapkan FMJ-PTP mengingat pemateri pertama berhalangan.

Sementara itu, Ketua FMJ-PTP, Mully Wetipo lebih mempertegas pernyataan Jubir FMJ-PTP mengenai rencana seminar ini. Bahwa menurutnya, seminar ini tidak diboncengi kepentingan tertentu, tetapi intinya dengan seminar ini bisa menyamakan persepsi pemimpin masa kini dan masa akan datang.

“Pokoknya tidak ada yang memboncengi pelaksanaan seminar ini dan tidak ada kepentingan apa-apa. Jika ada yang beranggapan seperti itu, datang sampaikan bukti yang jelas, karena kami tidak punya suatu kepentingan yang kami bawa,” tegas Mully.

Baca Juga:  Peringatan IWD Menjadi Alarm Pergerakan Perempuan Kawal Segala Bentuk Diskriminasi Gender

Tetap fokusnya, lanjut dia, bagaimana dengan seminar ini bisa menghasilkan rekomendasi-rekomendasi yang merujuk kepada pemerintah daerah atau elemen-elemen yang hari ini ada di Kabupaten Jayawijaya.

“Kami juga secara resmi mengundang masyarakat Jayawijaya yang memiliki ide-ide cemerlang untuk hadir bersama dan berdiskusi bersama,” pintanya.

Ia mengatakan, sebenarnya seminar ini dilaksanakan hari ini, Rabu (4/5/2016) di aula Dekenat Katolik Wamena, hanya saja berdasarkan hasil diskusi disepakati untuk ditunda pada Jumat (13/4/2016) mendatang.

“Ada beberapa masukan dalam forum tadi bahwa seminar ini ditunda saja, karena salah satu intelektual dan tokoh Jayawijaya meninggal dunia atas nama almarhum Musa Mabel. Karena juga ada beberapa pemateri dan undangan dan simpatisan yang hadir tadi punya hubungan keluarga dengan almarhum, sehingga kami tunda saja,” tutur Mully.

Baca Juga:  Pemkab Yahukimo Belum Seriusi Kebutuhan Penerangan di Kota Dekai

Selain itu, katanya, penundaan ini dilakukan juga mengingat aula tempat seminar sangat kecil, sehingga dalam beberapa hari kedepan FMJ-PTP akan berusaha untuk berbicara dengan Pemda Jayawijaya, dalam hal ini Sekda Jayawijaya untuk memfasilitasi gedung yang lebih besar.

“Kami juga mewakili masyarakat Jayawijaya dan pegunungan tengah Papua menyampaikan turut berduka cita atas meninggalnya bapak Musa Mabel. Semoga arwahnya diterima oleh Yang Maha Kuasa,” ucapnya.

 

Editor: Arnold Belau

ELISA SEKENYAP

Terkini

Populer Minggu Ini:

Non OAP Kuasai Kursi DPRD Hingga Jual Pinang di Kota Sorong

0
SORONG, SUARAPAPUA.com --- Ronald Kinho, aktivis muda Sorong, menyebut masyarakat nusantara atau non Papua seperti parasit untuk monopoli sumber rezeki warga pribumi atau orang...

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.