SORONG,SUARAPAPUA.com — Chanry Andrew Suripatty, Ketua Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) Papua Barat mengecam keras tindakan penyerangan verbal terhadap media yang di lakukan Dewan Pengurus Cabang Gerakan Mahasiswa Nasional (DPC GMNI) Kota Sorong saat melakukan aksi damai di depan PT. Pertamina terkait masalah Bahan Bakar Minyak di Kota Sorong, (8/11) 2021.
“Kalau yang mereka (GMNI) sebutkan bersifat koreksi kami terima, tetapi ini tuduhan serius dan sangat tidak mendasar karena teman-teman media sudah bekerja maksimal serta memberikan edukasi kepada masyarakat dan tentunya kami juga menjaga kenyamanan dan kedamaian masyarakat di Kota Sorong,” tegas Suripaty.
Menurut Chandry, seharusnya mereka berpikir positif dan tidak menuduh profesi jurnalis tanpa bukti. Sebab wartawan di Sorong sudah melakukan tugas dengan profesional dan sesuai kode etik.
“Kami minta dalam 1×24 pihak mahasiswa atau oknum-oknum yang memberikan tuduhan tersebut harus minta maaf. Jika tidak kami akan menempuh jalur hukum, karena tuduhan mereka tidak mendasar,” tegasnya.
Selain sesali dan mengecam tuduhan tersebut, Chanry akan berkoordinasi dengan semua organisasi- organisasi media yang ada di Papua Barat untuk mengambil langkah tegas terkait tuduhan kepada pemberitaan media.
“Saat awal-awal kami juga sudah melakukan pemberitaan terkait permasalahan BBM, kami media membuka ruang yang seluasnya kepada semua pihak untuk menyampaikan pendapat,” jelasnya.
Lebih lanjut, Chandry menjelaskan, terkait tuduhan pemberitaan hoax yang di tuduh oleh pihak pendemo itu merupakan pernyataan dari pihak PT.Pertamina terkait masalah kelangkaan BBM.
Sebelumnya, Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) melakukan aksi damai dengan melakukan longmarch dari depan Yohan menuju PT. Pertamina untuk meminta penjelasan dan pertanggung jawaban terkait kelalangkaan BBM di Sorong (8/11).
Namun dalam aksi tersebut penggurus DPC GMNI Sorong maupun beberapa orator mengelurkan berbagai pernyatan yang tidak mendasar seolah-olah menyerang secara verbal dan menyudutkan pekerja press.
“Media penyebar berita hoax terkait BBM,media-media ini cari makan,” ujar Tama Tiblola yang juga merupakan sekertaris GMNI Sorong.
Pewarta: Reiner Brabar
Editor: Arnold Belau