BeritaEkonomiKue Kering untuk Nataru Mulai Ramai Dijual, Pembeli Sepi

Kue Kering untuk Nataru Mulai Ramai Dijual, Pembeli Sepi

SENTANI, SUARAPAPUA.com — Menjelang natal 2022 dan tahun baru 2023, para pedagang kue kering di pasar Pharaa, Sentani, kabupaten Jayapura, Papua, mulai terlihat ramai. Aktivitasnya sudah terlihat sejak awal pekan ini.

Pantauan suarapapua.com, kue kering yang dijual di setiap los pasar dan pinggiran los pasar untuk kebutuhan Natal dan Tahun Baru (Nataru) harganya bervariasi.

Punida, pedagang asal Jawa Tengah, mengaku berjualan kue kering yang diambilnya dari Abepura. Kue kering tersebut dijual di pasar Pharaa sejak awal pekan ini.

Baca Juga:  Non OAP Kuasai Kursi DPRD Hingga Jual Pinang di Kota Sorong

“Saya ambil kue kering ini di Abepura, lalu datang jual di sini. Saya baru seminggu jualan kue kering. Pembeli masih sepi. Palingan ramainya mulai minggu depan,” kata Punida kepada suarapapua.com, Rabu (14/12/2022).

Dalam dua hari terakhir, ia ambil beberapa karton untuk menarik peminat kue kering lokal dan kue kering buatan Surabaya.

“Ini masih sepi, jadi saya ambil 30 karton kue kering. Jenisnya berbeda-beda. Dalam satu karton ada 12 toples. Per karton kisaran 400 ratusan, dan untuk yang dari Surabaya 300 ribuan,” jelasnya.

Baca Juga:  Mama-Mama Pedagang Papua di PBD Tuntut Keadilan dan Bangun Pasar Khusus

Setelah tiga hari berjualan kue kering, Punida akui tidak begitu banyak pembeli. Katanya, ada sebagian yang datang tanya harga per toples, lalu balik lagi.

“Per toples saya jual 45 ribu. Itu untuk yang lokal dan dari Surabaya per toples 35 ribu. Ya, mahal. Harga terigu dan telur juga sudah naik,” kata perempuan 38 tahun itu.

Memasuki puncak perayaan Nataru, Punida akan mengamankan stok cukup untuk dijual di pasar Pharaa.

Baca Juga:  Seruan dan Himbauan ULMWP, Markus Haluk: Tidak Benar!

“Antisipasi kehabisan stoknya, nanti saya ambil banyak untuk persiapan natal dan tahun baru. Kan biasanya ramai di saat-saat itu,” lanjutnya.

Di kesempatan sama, Titus Tabuni, salah satu warga sebelum beli sempat tanya harga kue kering yang dijual ibu Punida.

“Harga kue kering ini tidak seperti tahun lalu. Pada tahun lalu satu toples itu 35 ribu. Saya tanya harga, ternyata mahal. Katanya karena harga tepung dan telur juga sudah naik,” kata Tabuni.

Pewarta: Yance Wenda
Editor: Markus You

Terkini

Populer Minggu Ini:

Pembagian Paket Tidak Transparan Bagi Pengusaha Asli Papua

0
"Kami datang ke sini karena kami rasakan pembagian kuota pekerjaan barang dan jasa selama ini kepada pengusaha asli Papua tidak transparan dan tidak adil dalam pembagiannya," ujar Pilemon Ulimpa.

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.