Tanah PapuaLa PagoSebanyak 91 Orang Dikabarkan Telah Mengungsi ke Hutan Pasca Kontak Tembak di...

Sebanyak 91 Orang Dikabarkan Telah Mengungsi ke Hutan Pasca Kontak Tembak di Pegubin

JAYAPURA, SUARAPAPUA.com— Sebanyak Sembilan puluh satu (91) orang warga sipil pria dan wanita dewasa, serta anak-anak mengungsi dari rumah mereka ke hutan-hutan sekitar di distrik Serambakon Pegunungan Bintang, Provinsi Papua Pegunungan pasca kontak tembak antara aparat TNI/Polri dan TPNPB Organisasi Papua Merdeka (OPM) pada 18 September 2023.

Dari 91 orang, diantaranya orang dewasa laki-laki, orang dewasa perempuan dan anak-anak sekolah serta orang sakit. Termasuk sejumlah ibu hamil yang ikut mengungsi ke hutan-hutan.

Baca Juga:  DPD KNPI Tambrauw Gelar Rapat Pleno Satu untuk Kemajuan Pemuda

Bahkan sebagian dari siswa sekolah masih menggunakan seragam sekolah.

Berikut rincian jumlah pengungsi dari 91 orang warga sipil yang berhasil di data dan disampaikan warga dari Pegunungan Bintang, Provinsi Papua Pegunungan, Selasa (19/9/2023).

  1. Orang dewasa (sakit dan ibu hamil)
    Sebanyak 9 orang laki-laki
    Sebanyak 23 orang perempuan
    Sebanyak 2 orang ibu hamil
    Sebanyak 4 orang laki-laki sakit
    Sebanyak 6 orang perempuan sakit
  1. Siswa SMA
    Sebanyak 4 orang siswa laki-laki
    Sebanyak 7 orang siswa perempuan
  1. Siswa SMP
    Sebanyak 8 orang siswa laki-laki
    Sebanyak 4 orang siswa perempuan
  1. Siswa SD
    Sebanyak 14 orang siswa laki-laki
    Sebanyak 10 orang siswa perempuan
Baca Juga:  Kepala Suku Abun Menyampaikan Maaf Atas Pernyataannya yang Menyinggung Intelektual Abun

Daftar pengungsi tersebut merupakan data sementara yang harus diverifikasi sesuai kondisi di tempat pengungsian.

Ada sejumlah foto kondisi warga sipil yang mengungsi di hutan-hutan sekitar distrik Serambakon, Pegunungan Bintang.

Sejauh ini belum ada konfirmasi dari pihak pemerintah setempat atau pihak gereja terkait kondisi pengungsi, apakah masih berada di lokasi pengungsian atau telah kembali ke kampung dan rumah mereka masing-masing.

Baca Juga:  KPK Menang Kasasi MA, Bupati Mimika Divonis 2 Tahun Penjara

Terkini

Populer Minggu Ini:

Nasionalisme Papua Tumbuh Subur di Tengah Penjajahan

0
Ternyata pendidikan dan pengajaran Pancasila, P4 dan sejarah Indonesia yang diajari oleh para guru di bangku sekolah tidak menghapus nasionalisme Papua merdeka. Justru anak-anak muda Papua ini semakin memahami jati diri mereka, identitas mereka, juga memahami dengan baik penjajahan Indonesia yang sedang terjadi di atas Tanah Papua dari tahun 1960-an.

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.