ArsipBertemu Kapolda Papua, Komnas HAM Minta Aparat Tidak Represif

Bertemu Kapolda Papua, Komnas HAM Minta Aparat Tidak Represif

Jumat 2012-11-30 15:43:00

PAPUAN, Jayapura — Menjelang peringatan 1 Desember, Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) Nur Otto Abdulah bersama Komisioner Komnas HAM Ketua Bidang Pemantauaan dan Penyelidikan, Natalius Pigai, bertemu dengan Kapolda Papua Drs. Irjen Tito Karnavian, Jumat (30/11) pagi tadi di Mapolda Papua, untuk membicarakan situasi pengamanan di tanah Papua.

Dalam pertemuan tersebut, Komnas HAM meminta kepada aparat keamanan untuk  menahan diri, dan tidak bertindak represif dalam mengamankan jalannya perayaan 1 Desember yang sudah di sering dirayakan sebagian besar rakyat Papua.

 

“Meskipun ada riak-riak kecil dalam jalannya peringatan 1 Desember, namun kami meminta kepada Kapolda Papua agar memberikan rasa kenyamanan, sekaligus menjaga situasi keamanan di tanah Papua.

Termasuk, agar mereka menahan diri dan tidak melakukan tindakan represif,” ungkap Natalis Pigai, ketika dihubungi suarapapua.com, sore tadi.

Dalam pertemuan tersebut, Komnas HAM juga meminta agar Kapolda Papua dapat menyelesaikan kasus-kasus pelanggaran HAM masa lalu di tanah Papua yang sampai saat ini masih tersenda-sendat.

Aksi penembakan oleh sekelompok Orang Tidak Dikenal (OTK) kepada aparat kepolisian yang terjadi di Distrik Pirime, Kabupaten Lani Jaya, Papua, 28 November lalu juga menjadi sorotan Komnas HAM RI periode 2012-2017.

“Kami sangat prihatin dengan kejadian penembakan yang menimpah tiga anggota Polri di Pirime oleh OTK, namun kami juga berharap dalam operasi pengejaran atau penangkapan sekelompok OTK tersebut, warga sipil di sekitar Pirime tidak jadi korban, aparat harus bertindak secara professional,” katanya lagi menambahkan.

Pigai juga menegaskan, jika aparat menduga pelaku penembakan ketiga anggota Polri tersebut adalah anggota TPN/OPM disekitar Pirime, maka aparat harus memastikan keberdaan mereka, serta menangkapnya.

“Jangan dengan alas an anggota TPN/OPM bergabung atau menyamar menjadi masyarakat, kemudian aparat melegitimasi penembakan atau perlakuan kasas terhadap warga sipil, warga sipil benar-benar harus di jaga dan dilindungi,” kata lelaki asal Paniai ini.

Rencananya, Sabtu (01/12), Komnas HAM akan melakukan pemantauaan aksi peringatan 1 Desember yang akan dipusatkan di Lapangan Taman Makam Theys, Sentani, Papua.

Selain itu, Komnas HAM juga akan bertemu dengan tokoh agama, pemuda, serta aktivis untuk membicarakan situasi keamanan di tanah Papua.

OKTOVIANUS POGAU

Terkini

Populer Minggu Ini:

Non OAP Kuasai Kursi DPRD Hingga Jual Pinang di Kota Sorong

0
SORONG, SUARAPAPUA.com --- Ronald Kinho, aktivis muda Sorong, menyebut masyarakat nusantara atau non Papua seperti parasit untuk monopoli sumber rezeki warga pribumi atau orang...

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.