ArsipSMP Awali Diskusi Sastra di SMA N 1 Keerom

SMP Awali Diskusi Sastra di SMA N 1 Keerom

Sabtu 2016-01-15 12:49:07

KEEROM, SUARAPAPUA.com — Sekolah Menulis Papua (SMP) menggelar diskusi dan pengenalan sastra kepada siswa-siswi Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Keerom, Jumat (15/1/2016). Kegiatan ini bertujuan menumbuhkan minat menulis dan membaca di kalangan generasi muda Papua.

Kepala SMP, Burhanudin mengatakan, kegiatan di awal tahun baru ini sebatas pengenalan secara umum mengenai sastra dan aktivitas menulis fiksi.

“Hari ini kami hadir di sini untuk sesi pertemuan awal, masih dalam tahap pengenalan secara umum tentang sastra dan minat menulis dari siswa,” jelasnya kepada suarapapua.com di sela-sela sesi diskusi sastra.

Kegiatan yang diadakan di ruang serbaguna SMA Negeri 1 Keerom, menarik perhatian serius siswa-siswi di sekolah itu.

Salah satu siswa usai diskusi, mengaku sangat senang mendapat pengetahuan tentang menulis sastra. “Senang sekali, karena banyak hal baru yang dijelaskan oleh mentor,” katanya sembari berharap agar ada kegiatan serupa di waktu mendatang supaya peserta lebih memahami dan mencoba berlatih.

Menurut Burhanudin, masih ada kegiatan lanjutan di sekolah tersebut.

“Ya, ini pertemuan awal. Sesuai jadwal yang kami dapat dari pihak sekolah, kami diberi kesempatan pada setiap hari Jumat. Nanti kami berkunjung ke sekolah ini, tentu dengan materi yang lebih luas tentang nilai-nilai sastra,” jelas ketua SMP.

Ia mengatakan, kegiatan yang diadakan pihaknya akan difokuskan untuk membimbing para siswa sampai pada hasil akhir yaitu SMP dapat membantu menerbitkan karya-karya mereka dalam bentuk buku.

Dengan adanya buku berisi karya sastra, Burhanudin berharap nantinya dapat menjadi bahan motivasi bagi siswa lainnya, termasuk sekolah-sekolah yang ada di kabupaten Keerom.

“Untuk saat ini, kami memancing minat mereka. Harapan kami ke depan siswa dan siswi sudah mampu menghasilkan karya-karya mereka sendiri,” kata Burhanudin.

Sementara itu, Kepala SMA Negeri 1 Keerom, Dra. Rivani Meleke sangat apresiasi kepada tim SMP yang telah menyempatkan diri untuk memberi pemahaman tentang dunia sastra.

“Saya secara pribadi sangat berterima kasih, sebab kegiatan positif semacam ini sangat berguna bagi siswa dan siswi di sekolah kami. Semoga ini dapat menjadi pelajaran yang berharga bagi kami semua yang saat ini hadir di sini,” kata Rivani.

Rivani mengaku sekolahnya pernah mengelola buletin yang diterbitkan tiap bulan. “Dulu kami pernah memiliki buletin sekolah yang terbit setiap bulan. Namun seiring berjalannya waktu, buletin itu sudah tidak diterbitkan lagi,” tuturnya menceritakan pengalaman.

Dengan kegiatan ini, Rivani berharap, kegiatan menulis dapat dihidupkan di sekolah. “Kami sangat berharap dengan kegiatan ini semoga dapat menghidupkan lagi jiwa menulis bagi siswa-siswi di sekolah ini.”

Kegiatan diskusi dan pengenalan sastra ini dihadiri para siswa-siswi terutama putra-putri asli Papua.

Sekadar diketahui, Sekolah Menulis Papua mengusung motto “Menulis Papua Membaca Dunia”, merupakan sebuah komunitas menulis independen yang didirikan 13 Januari 2014. Ia didirikan oleh tiga orang pegiat literasi, yaitu Burhanudin (seorang fasilitator di bidang kesejahteraan sosial), Dzikry el Han (penulis) dan Fathul Qorib (jurnalis di Cenderawasih Pos).

Kehadiran komunitas ini di Kota Jayapura terbuka untuk siapa saja, tanpa dipungut biaya.

Selain diskusi reguler kepenulisan fiksi, ada beberapa jenis kegiatan yang telah dan akan dilakukan komunitas SMP.

Antara lain, penerbitan dan pembagian buku. Juga, membentuk Komunitas Siswa Pecinta Sastra, serta penulisan dan penerbitan Buku Tematik.

Kegiatan lainnya adalah launching dan bedah buku. SMP juga secara periodik menerbitkan newsletter “SEJUK”.

Editor: Mary

HARUN RUMBARAR

Terkini

Populer Minggu Ini:

Partai Demokrat se-Papua Tengah Jaring Bakal Calon Kepala Daerah Jelang Pilkada...

0
Grace Ludiana Boikawai, kepala Bappiluda Partai Demokrat provinsi Papua Tengah, menambahkan, informasi teknis lainnya akan disampaikan panitia dan pengurus partai Demokrat di sekretariat pendaftaran masing-masing tingkatan.

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.