Peringkat Universitas di Indonesia Versi 4ICU; Uncen di Urutan Paling Melorot

Minggu 2014-06-29 06:50:00

PAPUAN, Jayapura — Four International College and University (4ICU), beberapa waktu lalu merilis data peringkat perguruan tinggi di seluruh dunia, serta peringkat di hampir 200 negara, termasuk di Indonesia.

Untuk peringkat perguruan tinggi terbaik di Indonesia, dari data yang dilansir 4ICU untuk tahun 2014, yakni, urutan pertama hingga kesepuluh masih di dominasi oleh Universitas-universitas di pulau Jawa.

 

Adapun universitas-universitas tersebut berdasarkan peringkat terbaik, yakni, Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Gadja Mada (UGM) Yogyakarta, Universitas Indonesia (UI) Jakarta, Universitas Brawijaya Malang, dan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

 

Disusul keenam hingga kesepuluh, Universitas Diponegoro Semarang, Universitas Padjajaran Bandung, Universitas Gunadarma Depok, Institut Pertanian Bogor, dan terakhir Universitas Airlangga Surabaya.

 

Nah, bagaimana dengan peringkat universitas-universitas di Provinsi Papua dan Papua Barat versi 4ICU?

 

Dari pengamatan wartawan media ini, salah satu Universitas tertua dan ternama di seantoro tanah Papua, Universitas Cenderawasih (Uncen) berada di peringkat paling melorot, atau paling buruk dibanding beberapa universitas baru di tanah Papua.

 

Dari data tersebut, malahan peringkat Universitas Negeri Papua (Unipa) Manokwari jauh lebih baik, bahkan peringkat Universitas Musamus Merauke juga masih lebih baik di banding peringkat Uncen.

 

Untuk lebih jelasnya, dibawah ini saya sajikan tabel peringkat Universitas di Papua dan Papua Bara secara lengkap; 

 

 

Data diatas adalah peringkat enam Universitas di Papua dan Papua Barat yang berhasil masuk dalam peringkat versi 4ICU dari 385 perguruan tinggi yang ada di seluruh Indonesia.

 

Menurut Thomas Syuffi, salah satu alumni Universitas Cenderawasih, melorotnya peringkat Uncen hingga bisa berada di peringkat yang sangat-sangat jauh di karenakan tidak ada usaha sadar dari lembaga, seperti rektor, pembantu rektor, serta dekan-dekan untuk meningkat kualitas dan mutu kampus. 

 

"Tidak penting kuantitas atau jumlah, tapi kualitas yang lebih penting. Dengan peringkat yang melorot sangat jauh, sebagai alumni saya sangat malu. Ini harus menjadi bahan evaluasi bagi pimpinan-pimpinan lembaga," ujar Syuffi.

 

Dengan berada di peringkat yang sangat jauh, lanjut Syuffi, Uncen tidak perlu minder atau malu dengan keadaan yang terjadi, tapi bangkit kembali untuk meningkatkan mutu dan standar akademik, agar semakin bisa memperbaiki peringkat yang sangat diperlukan. 

 

"Semua stakeholder harus bersatu padu mencari solusinya. Mahasiswa juga harus membantu para pimpinan lembaga agar Uncen bisa sedikit lebih baik," harap alumni FK Hukum Uncen ini. 

 

Untuk lebih jelasnya bisa mengunjungi website 4ICU (http://www.4icu.org/id/) tentang rangking Universitas di Indonesia, dan dapat lihat peringkat universitas di Papua dan Papua Barat.

 

OKTOVIANUS POGAU