ArsipPembagian Dana TA Untuk Mahasiswa Deiyai Dinilai "Diskriminatif"

Pembagian Dana TA Untuk Mahasiswa Deiyai Dinilai “Diskriminatif”

Selasa 2014-09-30 10:54:00

PAPUAN, Semarang — Mahasiswa asal Kabupaten Deiyai, Papua, yang studi di Semarang, Jawa Tengah, menilai pembagian dana Tugas Akhir (TA) dari Pemda Deiyai untuk mahasiswa di kota studi Semarang tidak seimbang dengan jumlah mahasiswa yang terlampau banyak.

“Proses pembagian dana TA dari Pemda untuk setiap kota studi di Jawa dan Bali sangat tidak imbang, kami nilai ini sangat diskriminatif," ujar Yulianus Pekey, salah satu mahasiswa Deiyai, kepada suarapapua.com, Senin (29/9/2014) kemarin.

 

Menurut Pekey, kota study lain diberikan dana TA dengan jumlah yang sangat besar, sedangkan mahasiswa di Semarang diberikan dana yang sangat sedikit.

 

"Jumlah mahasiswa di Semarang yang skripsi dan KKN sangat banyak, sementara dana yang diberikan sangat sedikit. Ini jelas tidak bisa memenuhi kebutuhan mahasiswa," pungkasnya.

 

Dia menjelaskan, "Kami memang terima dana itu, namun awalnya kami tawar menawar dengan Pemda selama beberapa jam."

 

Sebenarnya, lanjut Pekey, mahasiswa mau menolak pemberiaan dana tersebut, namun tetap menerimanya dengan berbagai pertimbangan, terutama karena banyak mahasiswa harus susun skripsi dan KKN.

 

Lanjut Pekey, jika dicermati, kebutuhan setiap mahasiswa sebenarnya sama, namun realisasinya sangat menyakiti hati mahasiswa karena tidak sesuai dengan kebutuhan.

 

Pekey menilai, setiap tahun Pemda selalu menganaktirikan mahasiswa Semarang, sebab selalu membawa masalah, bukan membawa solusi bagi mahasiswa. 

 

Tambah Pekey, mahasiswa juga kesal dengan Wakil Bupati Deiyai, Agustinus Pigome, yang tidak melakukan kunjungan ke kota study Semarang, padahal kota studi lain dikunjunginya.

 

Koordinator pembagian dana untuk mahasiswa Semarang, Tino Mote menegaskan, "Tidak ada dana tambahan untuk mahasiswa kota study Semarang, sehingga kalau mau terima silahkan, kalau tidak saya akan bawa kembali ke Deiyai.”

 

Terkait pembagian dana mahasiswa yang tidak seimbang, Mote menyatakan, pada tahun lalu telah ada kesepakatan antara Pemda Deiyai, terutama dinas terkait dengan mahasiswa, sehingga dianggarkan dengan jumlah demikian. 

 

"Dana yang diberikan sesuai kesepakatan tahun lalu, karena itu adik-adik dapat menerimanya untuk selesaikan studi," tegasnya. 

 

Editor: Oktovianus Pogau

 

MARSELINO TEKEGE

Terkini

Populer Minggu Ini:

Parpol Harus Terbuka Tahapan Penjaringan Bakal Calon Bupati Tambrauw

0
SORONG, SUARAPAPUA.com --- Forum Komunikasi Lintas Suku Asli Tambrauw mengingatkan pengurus partai politik di kabupaten Tambrauw, Papua Barat Daya, untuk transparan dalam tahapan pendaftaran...

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.