ArsipPemda Intan Jaya Dinilai Terlantarkan Mahasiswa di Bandung

Pemda Intan Jaya Dinilai Terlantarkan Mahasiswa di Bandung

Rabu 2014-10-29 20:54:30

BANDUNG, SUARAPAPUA.com — Puluhan mahasiswa Papua asal Kabupaten Intan Jaya, Papua, yang mengenyam studi di kota Bandung, Jawa Barat, tidak dapat melanjutkan kuliah dengan baik karena tidak memiliki tempat tinggal.

Hal ini disampaikan Sekretaris Ikatan Pelajar Mahasiswa Moni (IPMMO) se-Jawa dan Bali, Krismas Bagau, dalam siaran pers yang dikirimkan kepada redaksi suarapapua.com, Rabu (29/10/2014) sore.

"Mahasiswa Intan Jaya yang ada di Bandung tidak dapat melanjutkan kuliah dengan baik karena Pemda tidak menyediakan pemondokan untuk mereka tinggal. Ini sangat memprihatinkan," kata Bagau. 

 

Selain itu, lanjut Bagau, Pemda juga dinilai tidak memperhatikan kebutuhan mahasiswa, terutama dalam hal pengembangan organisasi mahasiswa yang ada di Bandung, juga di Jawa dan Bali secara umum. 

 

"Mahasiswa banyak yang terlantar, kami badan pengurus sangat sedih lihat kondisi mereka, Pemda harus memperhatikan nasib mahasiswa, karena mereka adalah aset pemerintah kedepannya."

 

"Termasuk organisasi IPMMO macet karena tidak ada perhatian dari Pemda, padahal kami punya agenda dan kegiatan pengembangan mahasiswa sangat banyak, dan perlu bantuan pemerintah. Kami sangat kesal dengan cara-cara ini," kata Bagau.

 

Menurutnya, pengembangan organisasi bagi mahasiswa sangat penting, terutama diajarkan bagaimana cara berorganisasi yang baik, agar memiliki bekal sebelum turun ke dunia kerja.

"Atas nama mahasiswa asal Intan Jaya, kami mendesak Pemda untuk segara memperhatikan keluhan mahasiswa, terutama pemondokan, karena tanpa tempat tinggal yang baik, kami tentu tidak bisa belajar dengan baik." 

 

"Mahasiswa semakin banyak, tapi Pemda siapkan pemondokan hanya satu untuk tiap kota studi, bagaimana mau tampung dan dijadikan tempat belajar, kami berharap tiap kota studi dapat dua," ujar mahasiswa APMD Yogyakarta ini.

"Kami hanya tunggu kepastian saja, komunikasi sudah dilangsungkan, namun tidak pernah berikan respon positif," tegasnya.  

Editor: Oktovianus Pogau

 

MARSELINO TEKEGE

Terkini

Populer Minggu Ini:

20 Tahun Menanti, Suku Moi Siap Rebut Kursi Wali Kota Sorong

0
"Kami ingin membangun kota Sorong dalam bingkai semangat kebersamaan, sebab daerah ini multietnik dan agama. Kini saatnya kami suku Moi bertarung dalam proses pemilihan wali kota Sorong," ujar Silas Ongge Kalami.

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.