ArsipKoalisi BEM Minta Aparat Ungkap Pelaku Penembakan di Papua

Koalisi BEM Minta Aparat Ungkap Pelaku Penembakan di Papua

Selasa 2012-04-24 11:11:15

“Kami meminta supaya pihak keamanan segera mengungkapkan pelaku kasus-kasus penembakan yang akhir akhir ini terjadi di seluruh tanah papua.

Mulai dari kasus-kasus penembakan yang selama ini terjadi di areal Freeport, penembakan pesawat Trigana Air di Puncak Jaya, dan yang akhir-akhir ini adalah penembakan pesawat di Bintuni, yang dituduh kepada masyarakat sipil sebagai pelakunya,” ujarThomas.

Menurut Thomas, selama ini pihak keamanan sendiri selalu mengkambinghitamkan dan menuduh OPM dan masyarakat sipil sebagai pelaku, bahakan lucunya pihak keamanan selalu memvonis pelaku penembakan selama ini adalah OTK.

“Sehingga, kami meminta untuk segera mengungkapkan para pelaku penembakan yang sering terjadi di seluruh tanah Papua, dan jangan tuduh sembarang jika tidak punya dasar,’ jelas Thomas.

Thomas juga mengatakan, sangat keliru jika Polda dan Pangdam langsung menvonis para pelaku itu adalah OPM/TPN dan juga masyarakat sipil tanpa bukti yang jelas.

“Jangan main tuduh sembarangan, tetapi buktikan dulu lalu bicara supaya tuduhan itu bisa dipercaya,” kata Thomas.

Sebelumnya, salah satu warga Papua, Nikolas Messet kepada media pernah mengatakan bahwa pelaku penembakan di Puncak Jaya adalah pakaian hijau alias tentara.

‘’Kalau ada penembakan di daerah pedalaman selalu yang dituduh adalah OPM. Itu adalah pembohongan public karena semua aksi penembakan, justru ada pihak-pihak lain yang berkepentingan dibalik aksi penembakan tersebut ,” katanya.

“Saya yakin itu ada. Ini memang ada pembiaran. Saya sudah bilang bahwa pakaian ‘hijau’ yang ada punya kepentingan di tanah Papua ini. Jadi kita sering di kambing hitamkan,” jelas Meset yang mengaku sebagai mantan anggota OPM.

 
ARNOLD BELAU

Terkini

Populer Minggu Ini:

Orang Mee dan Moni Saudara, Segera Hentikan Pertikaian!

0
“Kami tegaskan, jangan terjadi permusuhan sampai konflik diantara orang Mee dan Moni. Semua masyarakat harus tenang. Jangan saling dendam. Mee dan Moni satu keluarga. Saudara dekat. Cukup, jangan lanjutkan kasus seperti ini di Nabire, dan di daerah lain pun tidak usah respons secara berlebihan. Kita segera damaikan. Kasus seperti ini jangan terulang lagi,” ujarnya.

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.