ArsipRyamizard Ryacuda: Geram Dirasakan Pemerintah Terhadap Gubernur Papua

Ryamizard Ryacuda: Geram Dirasakan Pemerintah Terhadap Gubernur Papua

Jumat 2015-08-21 00:05:37

JAKARTA, SUARAPAPUA.com—Menteri Pertahanan Repubik Indonesia, Ryamizar Ruacuda, mengatakan, kegeraman yang dirasakan pemerintah terhadap gubernur yang berasal dari Partai Demokrat merupakan bagian dari penghambat pembangunan di Papua, akibat pemimpinnya memilih tinggal di luar wilayah yang dipimpinnya.

“Pejabat di sana jarang ada di tempat. Presiden dua kali datang ke sana, gubernur, wakil gubernurnya enggak ada. Yang jemput sekretaris daerah. Bayangkan. Di Jakarta atau di mana dia? Katanya kadang-kadang di Singapura,” ujar Ryamizard di Kantor Kemenhan, Jakarta, Rabu (19/8) yang dikutip merdeka.com

 

kata dia, Pemerintah dibuat geram atas kelakuan Gubernur Papua Lukas Enembe yang tak pernah hadir saat Presiden Joko Widodo blusukan di wilayahnya. Padahal, Jokowi telah dua kali mendatangi Pulau Cendrawasih dan menyapa warga setempat,”katanya.

 

Tak hanya Ryamizard, kegeraman serupa juga diungkapkan Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Luhut Panjaitan. Kelakuan tersebut diketahuinya dari Menteri Dalam Negeri, di mana banyak pejabat asal Papua yang plesiran ke Jakarta.

 

bukan hanya ditanggapi kedua mentri itu, Tjahjo Kumolo, mengatakan, ada oknum-oknum pejabat di Papua yang sering menghabiskan waktu di Jakarta dan daerah lain. Kami akan menindak tegas para pejabat tersebut,” ujar Luhut dalam konferensi pers setelah rapat koordinasi Kementerian Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan di Kemenko Polhukam, Jakarta, Selasa (18/8).

 

DELPIERO GOBAI

 

Terkini

Populer Minggu Ini:

Aparat Hadang dan Represi Aksi Demo Damai Mahasiswa Papua di Bali

0
“Kondisi hari ini, rakyat Papua menghadapi situasi represif, intimidasi serta pembunuhan yang sistematis dan terstruktur oleh negara pasca otonomi khsusus diberlakukan tahun 2001. Akibatnya, konflik berkepanjangan terus terjadi yang membuat aparat TNI/Porli menuduh warga sipil dengan sembarangan,” tutunya.

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.