ArsipMahasiswa Papua Dukung Simposium Politik Papua Barat di Vanuatu

Mahasiswa Papua Dukung Simposium Politik Papua Barat di Vanuatu

Sabtu 2014-11-29 17:54:45

JAYAPURA, SUARAPAPUA.com — "Perjuangan Bangsa Papua Barat bukan lagi perjuangan lokal di Papua, melainkan perjuangan masyarakat internasional, terbukti akan digelar pertemuaan pemimpin-pemimpin politik Papua di negara Vanuatu awal Desember 2014 mendatang."

Hal ini diungkapkan aktivis mahasiswa Universitas Cenderawasih, Samuel Wamsiwor, saat memimpin aksi demo damai di depan Gapura Uncen Bawah, Sabtu (29/11/2014) siang tadi.

 

Menurut Samuel, bangsa Papua Barat telah siap menentukan nasibnya sendiri, hal ini terbukti dengan kemampuan rakyat Papua yang tetap eksis berjuang dalam berbagai situasi. (Baca: PM PNG Sewa Pesawat Berangkatkan Delegasi Papua Barat ke Vanuatu).

 

“Peristiwa pembunuhan, pembantaiaan, dan penghilangan paksa yang dilakukan negara Indonesia membuat bangsa Papua Barat tahu cara untuk menuju pembebasan mutlak,” tegas Samuel.

 

Dikatakan, simposium politik yang dilaksanakan pada 1-4 Desember 2014 di Vanuatu, bertujuan menyelesaikan masalah Papua, demi kemerdekaan utuh bangsa Papua Barat. (Baca: Jelang 1 Desember, AWPA Tulis Surat Terbuka Kepada Menlu Australia).

 

Menurutnya, pertemuaan tersebut bagian dari usaha pemerintah Vanuatu yang ingin mendorong Papua Barat menjadi anggota penuh Melanesian Spearhead Group (MSG).

 

Sementara itu, salah satu aktivis mahasiswa, Philipus Robaha, memberikan apresiasi yang besar kepada pemerintah Vanuatu atas komitmen dan dukungan terhadap perjuangan Papua Barat selama ini. (Baca: PM Vanuatu: 1 Desember Libur Nasional Kemerdekaan Papua di Vanuatu).

 

“Kami mahasiswa Papua sebagai generasi muda menaruh harapan pada simposium dan rekonsiliasi politik di Vanuatu, untuk wujudkan One People-One Soul demi pembebasan Papua Barat.”

 

“Apabila terjadi perbedaan pandangan, maka antara setiap faksi perlu ada alternatif penyatuan pandangan, sehingga harus ada yang dihasilkan dari pertemuaan tersebut," kata Robaha.

 

Menurut Philipus, mahasiswa juga telah merekomendasikan salah satu perwakilan untuk hadir dalam pertemuaan akbar yang akan dihadiri oleh ratusan tokoh Papua Merdeka.

 

Sebelumnya, Ketua Panitia penyelenggara, Pastor Allan Nafuki mengatakan, simposium rakyat Papua Barat yang mengalami penundaan beberapa kali sudah dipastikan digelar pada 1 Desember 2014.

 

Kata Pastor Nafuki, pertemuan diharapkan membentuk tawaran konsep baru dari rakyat Papua untuk menjadi anggota Melanesia Spearhead Group (MSG). (Baca: Simposium Rakyat Papua Barat Digelar 1 Desember 2014).

“Sebuah aplikasi keanggotaan formal oleh Koalisi Nasional Papua Barat untuk Pembebasan akan mengetuk kembali MSG, sebab para pemimpin minta organisasi yang lebih representatif,” kata Nafuki.

Nafuki mengatakan, ia juga berharap konferensi dapat menghasilkan keputusan otonom pada penentuan nasib sendiri untuk kemerdekaan.  

 

"Kami meminta setiap kelompok, baik pro, atau tidak pro untuk datang, sehingga pada akhir KTT, tidak ada yang akan mengatakan KTT Vanuatu tidak diwakili. Jadi, kami ingin memberikan semua orang kesempatan di KTT ini,” kata Nafuki. (Baca: 1 Desember Harus Jadi Momen Melawan Lupa Pelanggaran HAM di Papua).

 

Editor: Oktovianus Pogau

 

AGUS PABIKA

Terkini

Populer Minggu Ini:

Pemkab Yahukimo Belum Seriusi Kebutuhan Penerangan di Kota Dekai

0
“Pemerintah kita gagal dalam mengatasi layanan penerangan di Dekai. Yang kedua itu pendidikan, dan sumber air dari PDAM. Hal-hal mendasar yang seharusnya diutamakan oleh pemerintah, tetapi dari pemimpin ke pemimpin termasuk bupati yang hari ini juga agenda utama masuk dalam visi dan misi itu tidak dilakukan,” kata Elius Pase.

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.