ArsipCelakalah Aku Jika Aku Tidak Memberitakan Injil

Celakalah Aku Jika Aku Tidak Memberitakan Injil

Jumat 2016-02-05 10:23:10

WAMENA,SUARAPAPUA.com — Gereja Kristen Indonesia (GKI) Klasis Balim Yalimo gelar Perayaan HUT GKI ke 161 Injil Masuk Tanah Papua di Wamena depan Gedung Kator Klasis Balim Yalimo, Jumat (05/02/2016)

Dengan sorotan tema, celakalah aku jika aku tidak memberitakan injil terambil dari 1 Kor. 9:16 b.

Pdt Albert Suebu dalam Khotbahnya mengangkat tentang injil masuk di tanah Papua yang berawal di Pulau mansinam di bawah tokoh penginjil Otto dan Geisler. Dalam khotbahnya, Suebu banyak menceritakan tentang sejarah Injil masuk di tanah Papua khususnya Gereja Kristen Indonesia.

Ketika mereka tiba di pulau Mansinam, mereka tidak mengigat kepada orang-orang tuanya tetapi benar-benar meninjakkan kaki di tanah Papua.

Dia menegaskan dalam Khotbanya, “kita ini sudah dijadikan satu suku baru di dalam Tuhan Yesus Kristus. Di dalam gereja itu tidak ada suku-suku lain. Allah beroperasi di Papua itu dalam gereja,”

Kami yang hadir sekarang ini semua orang-orang termahal. Jangan diskriminasi dengan suku bangsa maupun bahasa tetapi harus jadi satu karena Tuhan Yesus sudah lunas dibayar dengan darah-Nya sendiri.

“Jika kita sudah menerima Yesus, maka kita harus menjadi saksi bagi-Nya, celakalah aku jika aku tidak memberitakan injil. Karena itu jadikan Papua sebagai rumah Allah,” pesannya.

Selanjutnya ketika di wawancara kepada suarapapua.com, dirinya menjelaskan sejarah singkat bahwa, pada tahun 1955 yang berawal di paulau Mansinam dari kredo Mansinam mengantar pekerjaan pekabaran injil itu berlangsung 101 tahun baru berdirilah GKI di tanah Papua. Tepatnya pada tanggal 26 Oktober 1956 di holandia benen yang di kenal sekarang Habepura.

Dari perkembangan selanjutnya, sampai hari ini 161 tahun tepatnya 5 Februari 2016. GKI Di tanah Papua telah memiliki 56 kelasis. 45 klasis itu definitive dan 10 bakal klasis di tambah 10 jemaat kategorial GKI yang melayani perusahaan-perusahaan.

Dan jumlah warga jemaat GKI di tanah Papua khusus untuk jumlah jemaat ada sekitar 2100 jemaat GKI. Itu dari Papua sampai dengan Papua Barat.

Harapan kami,dengan usia 161 tahun GKI di tanah Papua, kita mau supaya semua orang memiliki kedewasaan di dalam Iman terhadap Yesus Kristus.

Iman yang dewasa kepada Tuhan itu, kita memiliki tiga pilar untuk jemaat-jemaat boleh mengimplementasikan dalam gereja ini.

Yang pertama, cara kita menyatakan kasih Tuhan atau sebagai saksi dari injil itu. Berarti dengan Marturia, Koinonia dan Diakonia. Yaitu kita bersakasi, ada Persekutuan dan dalam persekutuan itu ada pelayanan kasih. Itu tiga pilar utama yang ada dalam GKI di tanah Papua.

Di klasis Balim Yalimo secara khusus, hari ini kita memiliki sekitar 62 jemaat yang terbagi dalam lima rayon, dan hari ini kami selenggarakan ibadah gabungan dari 2 rayon dengan jumlah 26 jemaat GKI.

DIUS KOGOYA

Terkini

Populer Minggu Ini:

Orang Mee dan Moni Saudara, Segera Hentikan Pertikaian!

0
“Kami tegaskan, jangan terjadi permusuhan sampai konflik diantara orang Mee dan Moni. Semua masyarakat harus tenang. Jangan saling dendam. Mee dan Moni satu keluarga. Saudara dekat. Cukup, jangan lanjutkan kasus seperti ini di Nabire, dan di daerah lain pun tidak usah respons secara berlebihan. Kita segera damaikan. Kasus seperti ini jangan terulang lagi,” ujarnya.

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.