Senin 2015-01-05 22:57:30
WAMENA, SUARAPAPUA.com — Kepala Distrik Wamena Kota, Lince Kogoya menyesalkan tindakan aparat kepolisian di Pasar Baru, Jibakma, yang seakan membiarkan anak-anak di bawah umur untuk menghisap lem aibon, yang mana akan berakibat buruk bagi masa depan anak-anak Papua di Wamena.
"Saya sedih melihat anak-anak yang lalu lalang di Pasar Baru Jibakma menghisap lem aibon, tetapi aparat kepolisian yang jaga disana hanya membiarkan saja kayak tidak melihat mereka. Itu akan berdampak buruk bagi anak-anak mudah Papua kedepan, karena mereka terpengaruh dengan lem aibon dan tidak pergi ke sekolah," kata Kogoya kepada suarapapua.com, Senin (5/1/2015) di Wamena.
Â
Kogoya juga menyayangkan aparat kepolisian, karena membiarkan penjual minuman keras lokal maupun toko yang banyak bermunculan di Wamena.
Â
"Kalau boleh mereka-mereka itu harus dirasiakan dan disembunyikan. Jika tidak, saya yang kedapatan akan saya keluarkan mereka dari Wamena, terutama masyarakat non-Papua penjual minuman yang tidak punya KTP," tegas Kogoya.
Â
Selain itu, Kepala Suku Adat Wamena, Naligi Kurisi mengatakan, penjualan minuman ini banyak dilakukan oleh TNI/Polri, maka ketika dilakukan rasia banyak juga yang tidak terungkap.
Â
"Sebab jika ada rencana rasia, ada informasi yang lebih dulu disampaikan kepada mereka (penjual), maka para penjual sudah amankan barang bukti (Miras)."
Â
"Jadi dengan cara apapun dilakukan rasia, penjualan Miras di Wamena tidak akan hilang," kata Kurisi menyayangkan perilaku aparat keamanan dan penegak Hukum di Wamena.
Â
Editor: Mikael Kudiai
Â
ELISA SEKENYAP