ArsipMinim Pembeli, Mama-Mama Ancam Tinggalkan Pasar Potikelek

Minim Pembeli, Mama-Mama Ancam Tinggalkan Pasar Potikelek

Kamis 2015-10-22 08:38:45

WAMENA, SUARAPAPUA.com — Pasar tradisional Mama-mama Papua di Potikelek, Wamena, Jayawijaya, Papua, mengalami persoalan mendasar minimnya pengunjung atau pembeli. Sejak diresmikan Februari lalu, jumlah pembeli sedikit hingga barang dagangannya merugi.

Agnes Gobai, koordinator pedagang Mama-mama Papua di pasar tradisional Potikelek, mengeluhkan kondisi pengunjung yang sunyi sejak April 2015.

“Setelah pasar ini resmikan Februari, sekitar dua bulan pengunjung banyak dan pendapatan kami juga lumayan, tetapi sejak bulan April sudah tidak ada pengunjung, akhirnya banyak mama-mama kembali berjualan di jalan Safri Darwin, jalan Irian dan jalan Sulawesi,” ujar Mama Gobai, kepada suarapapua.com, Rabu kemarin.

Menurutnya, di jalan Safri Darwin sebelum berpindah ke pasar Potikelek pendapatan sehari mencapai Rp70.000 hingga Rp100.000. Berbeda ketika berjualan di pasar Potikelek, kata Mama Gobai, sehari hanya bisa dapat Rp25.000 hingga Rp40.000.

 

Akibatnya, penjual sayur nangka ini mengaku mereka rugi modal karena tak ada hasil jual yang didapatnya.

“Jumlah mama-mama yang jualan juga berkurang. Waktu itu ada 70-an orang, sekarang kurang dari 40 orang. Di gedung ini hanya 15, terus gedung sebelahnya itu ada 25 orang,” jelasnya.

 

Ia juga menyayangkan, pemerintah dan DPRD belum pernah berkunjung untuk melihat pasar Potikelek.

 

Karena kondisinya demikian, Mama-mama sudah sepakat, jika dalam tahun ini pemerintah tidak perhatikan pasar Potikelek, tahun depan akan tinggalkan pasar.

“Kami sedang menangis. Kalo pemerintah kasih tinggal kami seperti di kandang, tahun depan kami akan keluar dari pasar ini,” ancamnya tegas.

Selain itu, ia mengakui, pada Jumat lalu pihaknya sudah melakukan rapat dengan Sekda bersama Dinas Perindagkop di Kantor Bupati Jayawijaya.

“Dalam rapat kami sepakati untuk hadirkan 7 pedagang pendatang untuk melatih kami. Mereka akan isi 7 ruko dan berjualan bumbu-bumbu dan daging sambil latih kami,” tuturnya.

Sebelumnya, Ketua DPRD Jayawijaya, Taufik Petrus Latuihamalo mengatakan, pihaknya akan mencari formula untuk membaurkan pedagang pribumi dan pendatang.

“Kami sedang mencari cara untuk membaurkan pedagang Papua dengan pendatang untuk meningkatkan kemampuan perekonomian Mama-mama Papua,” kata Petrus kepada wartawan, belum lama ini di Wamena.

Petrus mengaku sering melakukan Kunjungan Kerja (Kunker) ke Pasar Potikelek untuk melihat proses jual beli. Sesuai pantauannya, pasar tersebut belum berjalan sesuai harapan.

Editor: Mary

ELISA SEKENYAP

Terkini

Populer Minggu Ini:

Aksi Hari Aneksasi di Manokwari Dihadang Aparat, Pernyataan Dibacakan di Jalan

0
“Pukul 11. 04 WP pihak keamanan hadirkan pihak DPR PB. Pukul 12. 05 WP, massa aksi kami arahkan untuk menyampaikan orasi politik dari masing-masing organisasi. Akhir dari orasi politik membacakan pernyataan sikap.”

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.