ArsipKepala Desa Tertembak, TNI Tuduh Kelompok Lambert Pekiki

Kepala Desa Tertembak, TNI Tuduh Kelompok Lambert Pekiki

Senin 2014-06-30 11:16:30

“Pelaku penembakan kepala desa adalah kelompok TPN-OPM pimpinan Lambert Pekiki. Kami masih melakukan pengejaran pada mereka,” ujar Kapendam melalui telepon selulernya kepada suarapapua.com.

Ditambahkan, termasuk sopir Danyonif-431 juga kena luka tembak, dan aparat di pos-pos terdekat sedang melakukan upaya pengejaran agar dapat menangkap kelompok tersebut.

Secara terpisah, Ketua Komnas HAM Perwakilan Papua, Matius Murib mengatakan bahwa terlalu cepat jika pihak TNI menuduh kelompok Lambert Pekiki sebagai pelaku penembakan, sebab belum dilakukan invesitigas secara mendalam.

“Memang aparat mengaku  pelaku penembakan adalah kelompok TPN-OPM,  namun sampai saat ini belum bias dipastikan kebenarannya, karena sumber sepihak saja, sumber dari masyarakat sekitar juga perlu kita dengar dulu,” kata Murib.

Dikatakan, penyelidikan secara independen sangat perlu dilakukan agar informasi yang mengatakan pelaku adalah kelompok TPN-OPM dapat dipercaya kebenarannya oleh publik.

“Biasa kalau ada peristiwa penembakan di Papua, pelaku selalu disebut dengan OTK, sebab harus dilakukan penyelidikan hingga motif-motif penembakan, namun kali ini agak aneh, sebab baru terjadi, langsung TNI tuduh TPN-OPM sebagai pelaku,” ujar Murib menambahkan.

Sampai saat ini, dikabarkan aparat TNI masih terus melakukan pengejaran terhadap kelompok Lambert Pekiki hingga disekitar perbatasan RI-PNG.

OKTOVIANUS POGAU

Terkini

Populer Minggu Ini:

Aparat Hadang dan Represi Aksi Demo Damai Mahasiswa Papua di Bali

0
“Kondisi hari ini, rakyat Papua menghadapi situasi represif, intimidasi serta pembunuhan yang sistematis dan terstruktur oleh negara pasca otonomi khsusus diberlakukan tahun 2001. Akibatnya, konflik berkepanjangan terus terjadi yang membuat aparat TNI/Porli menuduh warga sipil dengan sembarangan,” tutunya.

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.