Jumat 2013-05-17 09:43:45
PAPUAN, Jayapura — Berbagai kebijakan untuk menekan angka kemiskinan terus dilakukan, namun sampai saat ini angka kemiskinan masih juga tinggi, hal ini lebih karena banyak juga orang miskin yang datang ke Provinsi Papua, yang berasal dari luar Provinsi Papua.
“Jika orang yang kaya atau yang punya modal yang datang ke Papua sudah tentu akan membawa investasi untuk ditanamkan di Papua, namun yang datang ke Papua dari luar Papua, banyak juga orang miskinnya juga,†katanya, saat menggelar keterangan pers di ruang kerjanya, Rabu (15/5/2013) kemarin.
Menurut Karma, sementara APBD di Papua hanya cukup untuk mengurus jumlah orang miskin di Papua, sudah tentu persoalan kemiskinan di Papua akan sulit diselesaikan.
“Katakanlah orang miskin di Papua ada 1500, sudah tentu dana APBD yang disiapkan juga untuk jumlah tersebut, sementara ada juga orang miskin yang datang, sertiap kali Kapal putih dan pesawat dari luar Papua ke Papua, tentu ini akan mempengaruhi anggaran yang ada," terangnya.
Hal kedua, lanjut Sekda, akibat dari urbanisasi orang miskin dari luar Papua ke Papua membuat persaingan kerja menjadi persoalan lagi, akibatnya banyak orang Papua tidak dapat pekerjaan dan muncul sejumlah persoalan.
“Karena persaingan membuat orang Papua sulit dapat pekerjaan, akibatnya mereka minta merdeka, jadi bagi saya untuk mengurus orang miskin, perlu perhatian serius baik Pusat dan daerah,†tambahnya.
SEM MIRINO